Capt. Hermanta: Efisiensi Biaya Logistik Juga Butuh SDM Baik & Jujur

  • Oleh :

Selasa, 04/Okt/2016 16:31 WIB


SURABAYA (BeritaTrans.com) - Bongkar muat di pelabuhan, selain membutuhkan peralatan dan sistem yang comply dengan regulasi, juga memerlukan SDM berkompetensi dan skill tinggi, serta baik dan jujur.Hal itu dikemukakan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Gresik, Jawa Timur, AKBP Capt. Hermanta, SH, MH, M.Mar, di hadapan ratusan pegawai PT Siam Maspion Terminal, kemarin.Mantan KSOP Sunda Kelapa itu menyajikan ceramah bertema Upaya Peningkatan Produktifitas Bongkar Muat di Pelabuhan Dalam Rangka Menekan Biaya Logistik."Knowing without action equally nothing. But knowning with action is miracle happen. Karena terkadang ketika suatu usaha gagal, kita tidak bangkit untuk mencoba memperbaiki kelemahan kita. Kita terlalu lama terpaku dan meratapi kegagalan kita. Ada kesempatan lain terbuka untuk setiap orang bagi yang terus mau berusaha," tuturnya mengawali presentasi.Lulusan terbaik Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) tahun 2007 dan peraih gelar master maritim dari STIP tahun 2010 itu mengemukakan: "Somethimes we stare so long at a door that is closing, that we see too late the one is open. Terkadang kita terpaku terlalu lama dengan pintu yang tertutup sehingga kita terlambat melihat pintu lain, kesempatan lain terbuka untuk kita."Terkait efisiansi di bisnis pelabuhan, lulusan Tung Dessem Waringin Motivator Academy itu mengutarakan produktifitas bongkar muat tidak semata-mata karena faktor alat semata, tapi dipengaruhi oleh empat faktor utama.2016-10-04 16.30.09Pertama, faktor manusia yang memiliki kompetensi dan skill tinggi, keterampilan bongkar muat cepat, benar, andal serta tersertifikasi sehingga mampu melaksanakan bongkar muat dengan efektif dan efisien. Selain itu sikap atau atitude yang baik dan jujur. "Karena tanpa hal tersebut, kegiatan bongkar muat akan selalu disiasati kalau mau cepat ada tip uang lebih. Kalau ada muatan berat, uang dulu. Sikap ini akan berdampak pada merosotnya produktifitas dan kerusakan alat dalam waktu yang lama," tuturnya.Faktor kedua, sarana dan prasarana, yang comply dengan regulasi. Alat yang digunakan wajib bersertifikasi serta sesuai dengan jenis barang atau materi yang akan dibongkar. Selanjutnya kecepatan dan kapasitas alat ditingkatkan sesuai dinamika teknologi.Selain itu, amat butuh dukungan oleh alat transportasi darat dan prasarana jalan yang memadai dan lancar. Karena bongkar muat cepat tapi terjadi kongesti kendaraan, antre tidak bergerak dan jalan yang tidak mendukung, akan menyebabkan arus logistik menjadi tidak optimal.Faktor ketiga, anggaran. Gunanya untuk peningkatan kapasitas alat serta pemeliharaan sehingga alat tetap terjaga dan beroperasi dengan baik. "Yang terakhir adalah faktor sistem dan metode. SOP harus terus dievaluasi sehingga dapat dilaksanakan dengan lebih baik. Kemudian standar kinerja yang harus dapat dicapai meliputi service time, produktifity, dan utility," tutur Hermanta dengan senyum. (awe).

Tags :