Djoko: Program Bebas Kendaraan Bermotor Pemprov Jateng Memicu PNS Menjadi Penipu

  • Oleh : an

Rabu, 02/Nov/2016 15:00 WIB


JAKARTA (Beritatrans.com) - Program hari bebas tanpa kendaraan bermotor setiap Jumat (SK GUB. Jateng Nomor 550/54 Tahun 2015), merupakan program terburu buru yang tak dirancang baik.Sudah diingatkan sejak awal, untuk dipersiapkan dengan matang, tapi diabaikan. Kini, hasilnya sudah dapat diduga, pasti gagal dan memang terbukti," kata Kepala Lab Transportasi Unika Soegijopranoto Semarang, Djoko Setijowarno kepada beritatrans.com di Jakarta, Rabu (2/11/2016).Menurutnya, pihak Pemprov Jateng tak ada persiapan apalagi kondisi pendukungnya juga tidak diperhitungkan. "Jadinya program ini sia-sia dan PNS (pegawai negeri sipil) Peomprov Jateng jusru menjadi penipu," sebut Djoko.Menipu pimpinannya, lanjut dia, mereka juga pura-pura tidak membawa kendaraan bermotor. "Kemudian berjalan kaki ke kantor, tapi kendaraannya dititipkan di beberapa lokasi dekat kantor," jelas Ketua MTI Jawa Tengah itu. Di sisi lain, kondisi angkutan umum yang kian memburuk dan tidak tersedia infrastruktur yang berkeselamatan membuat sepeda menjadi andalan mobilitasd warga. Implikasinya, kilah Djoko menjadikan warga tidak mau bersepeda dan atau naik angkuran umum."Kondisi dan kebiasaan tersebut sangat tidak baik bagi kelangsungan angkutan umum di daerah terutama Kota Semarang," terang Djoko.Dia menambahkan, bagi kesehatan masyarakat juga kurang bagus. Kemacetan lalu lintas sudah pasti, karena kendaraan pribadi tetap beroperasi dan digunakan seperti biasa."Mereka kurang olah raga dan memengaruhi kesehatan mereka juga. Semua aktivitas dengan sepeda motor dan diantar langsung dari pintu ke pintu," tegas Djoko.(helmi)