Djoko: Angkutan Umum Di Daerah Juga Butuh Bantuan Dan Revitalisasi

  • Oleh : an

Kamis, 10/Nov/2016 11:51 WIB


JAKARTA (Beritatrans.com). - Kondisi angkutan umum pedesaan baik dengan aramada bus atau kendaraan kecil semakin memprihatinkan. Salah satunya ada di Kota Blora, Jawa Tengah."Kondisi dan pelayanan angkutan umum bagus dan rentang waktu pelayanan makin panjang. Tapi, kondisi mereka teru menyusut dan itu butuh solusi dan bantuan serta revitalisasi, termasuk dari Pemerintah," kata Kepala Lab Transportasi Unika Soegijopranoto Semarang Djoko Setijowarnokepada Beritatrans.com di Jakarta, Kamis (10/11/2016).Berdasarkan hasil survey, lanjut dia, layanan angkutan pedesaan di sekitar kawasan perkotaan Blora Jawa Tengah (Jateng) beroperasi antar 05.00-14.00, dulu hingga jam 18.00. "Pagi melayani pelajar dan warga ke pasar, siang layani balik dari pasat dan pelajar," jelas Djoko saat dikonfirmasi beritatrans.com itu.Menurutnya, layanan 2-4 kali pergi pulang (PP), rata-rata 3 kali dengan layanan tertinggi Jepon-Blora. Besaran tarif Rp3.000 umum dan Rp1.000- Rp2.000 pelajar."Sayang, dari 27 trayek angkutan pedesaan (25 bus sedang dan 176 MPU kapasitas 12 penumpang), yang beroperasi hanya tinggal 10 trayek. Rata-rata armada yang beroperasi kurang dari 30%," papar Ketua MTI Jateng itu. Dia menambahkan, trayek Blora-Ngawen 9 armada, tinggal 3 yg operasi (30%). Trayek Blora-Ngampel 12 armada, hanya 3 yang operasi (25%). Trayek Blora-Jepon 15 armada, hanya tinggal 3 yang beroperasi (20%). "Trayek Blora-Banjarejo dari 12 armada, sekarang tidak satupun yang beroperasi," tegas Djoko.(helmi)