Pembangunan Kereta Api Luar Jawa Masih Terkendala Pembebasan Tanah dan Biaya

  • Oleh :

Rabu, 23/Nov/2016 19:39 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) Pembangunan jaringan kereta api di luar Pulau Jawa masih terkendala oleh pembebasan tanah dan biaya. Padahal program tersebut merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai implementasi Program Nawa Cita.Targetnya (pembangunan kereta api luar pulau Jawa) selesai pada 2019. Tetapi dalam pelaksanaannya ternyata tidak mudah karena berbagai hal seperti persoalan pembebasan tanah dan biaya, kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Prasetyo Boeditjahjono di Jakarta, Rabu (23/11/2016).Prasetyo mengatakan, pada awalnya pemerintah berkeinginan menyelesaikan pembangunan jaringan kereta api antara 2.500 km hingga 3.000 km yang terdiri dari jaringan KA Trans Sumatera dan KA Trans Sulawesi. Trans Sumatera sebetulnya perlu sekitar 1.500 km untuk menyambungkan jaringan yang eksisting dari mulai Sumatera Utara hingga Lampung, katanya. Adapun Trans Sulawesi butuh sekitar 1.500 km, yakni dari mulai Makassar, Sulawesi Selatan hingga Bitung, Sulawesi Utara.Sedangkan hingga tahun 2017 mendatang, pemerintah juga semula merencanakan untuk menyelesaikan sekitar 1.500 km. Tetapi dengan kondisi lapangan yang ada seperti sekarang, Dirjen Prasetyo mengakui dapat menyelesaikan 500 km sudah bagus.Menurut Prasetyo, program Nawa Cita Presiden Joko Widodo sebetulnya sangat bagus karena ingin menyatukan atau konektivitas seluruh wilayah Indonesia. Ia mencontohkan, saat ini jaringan KA di Sumatera mulai dari Provinsi Aceh hingga Lampung masih terpotong-potong atau sendiri-sendiri. Trans Sumatera ini targetnya akan tersambung oleh kereta api seluruhnya pada tahun 2019, katanya.Trans Sulawesi sudah dimulai sejak tahun 2014, yakni saat era Kementerian Perhubungan masih dipimpin oleh EE Mangindaan.Rencananya, Trans Sulawesi ini akan menyambungan mulai dari Makassar, Palu, Goronalo, Manado, dan Bitung. Juga termasuk jaringan kereta api untuk wilayah Sulawesi Tenggra. Tetapi yang baru terlaksana saat ini adalah jaringan kereta api dari Makassar ke Pare Pare sepanjang sekitar 142 km. Dalam pelaksanaannya pun ternyata lebih mudah dimulai dari tengah-tengah yaitu dari Barru ke Makassar sepanjang sekitar 68,5 km. Sampai saat ini panjang rel yang terpasang 16 km atau sekitar 21%, katanya.Sementara dari Barru ke Pare-Pare sepanjang sekitar 72 km diperkirakan agak lebih sulit karena di sepanjang wilayah itu tanahnya berbukit-bukit.Trans Kalimantan juga rencananya untuk menyambungan Pontianak, Palangkaraya, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Tarakan. Sedangkan untuk Trans Papua, dari Sorong hingga Manokwari, Papua Barat, sepanjang 400 km sudah hampir ground breaking. Sementara untuk Papua baru direncanakan mulai dari Jayapura ke Sarmi sepanjang 200 km. Tahap selanjutnya dibangun dari Sarmi Nabire Timika. (aliy)