Air PDAM Macet, Warga Harapan Baru Antre Mengisi Air

  • Oleh : an

Minggu, 04/Des/2016 19:00 WIB


BEKASI (Beritatrans.com) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bekasi sungguh keterlaluan. Sejak seminggu terakhir, pasokan air di daerah Harapan Baru I dan Harapan Baru II macet. Konon, hal itu terjadi karena mismanagemen, tapi konsumen yang dikorbankan.Masyarakat khusus ibu-ibu sampai beramai-ramai kompalk ke kantor dan loket PDAM di Harapoan Baru. Selain protes pada layanan yang buruk, mereka juga harus mengantri mengisi jerigen dari kunucuran air yang dipasok melalui truk tangki atau sisa air di salah satu bak penampungan PDAM Bekasi tersebut.Parah PDAM Bekasi ini, sudah tarif air naik, tapi pelayanan buruk. Pasokan air tiba-tiba mati sampai berhari-hari tanpa pemberitahuan yang pasti. Belakangan ada pasokan air dengan truk tangki, tapi jelas tidak mencukupi untuk kebutuhan konsumsi dan rumah tangga warga, kata Anggi, seorang warga kepada beritatrans.com, Minggu (4/12/2016).Kalau mau jujur, lanjut Anggi, pasokan dan kualitas air PDAM Bekasi setrahun terakhir buruk. Air sering keruh dan hanya mengalir di malam hari. Pada siang hari aliran air kran sangat kecil, jelas wanita muda itu.Antre PAM2Ibu-ibu dan sebagian kaum adam juga ikut antre mengisi air ke jerigen atau galon air mineral yang di bak penampungan air PDAM yang sudah tiris itu. Apa boleh buat, kita harus antre, karena untuk MCK saja sudah tidak ada air, aku Santoso disela-sela antrean.Menurutnya, petugas PDAM yang ditemui di loket juga tak bisa menjawab dengan pasti, mengapa air PDAM tiba-tiba mati. Kami sedang mengusahakan, katanya menjawab warga.Tapi setelah disesak, dia mengakui memang ada pemutusan sambungan dari kantor pusat khususnya untuk warga Harapan Baru I dan II. Konon, banyak tagihan rekening konsumen yang tidak dibayarkan, kata Ida warga lainnya menimpali.Kalau benar pemutusan itu karena pihak perwakilan PSDM belum membayar tagihan, menurut Ida itu mismanagement di internal PDAM Bekasi. Sebagai BUMD Kota Bekasi itu sangat ironis. Masalah di internal PDAM sekarang konsumen yang dikjorbankan. PDAM Bekasi telah bertindak tidak professional, tidak seperti janjinya saat akan menaikkan tariff, sebut Ida sewot.Bukannya pelayanan makin baik, sebaliknya justru memble. Padahal, konsumen mengaku membayar tagihan PDAM secara rutin. Menurut dia, kalau konsumen sampai terlambat bayar bisa diputus, papar Teddy warga lain menimpali.Dia emngaku membayar tagihan PDAM tepat waktu. Dengan harapan, pelayanan baik dan tidak ada pemutusan atau pasokan air berhenti total seperti sekarang, kata dia.Baik Anggi atau Ida sepakat, masalah PDAM Bekasi ini harus segera diatasi dan diselesaikan. Jika ada mismanagement segera selesai sesuai aturan hukum yang berlaku, sebut Anggi. Jangan konsumen menjadi korban. Kita berharap Walikota Bekasi dan Wakil Walikota Bekasi yang jugta warga Bekasi barat bisa ikut turun tangan menyelesaikan masalah PDAM ini, tandas Ida.(helmi)