Kepala BPTJ: Sistem Informasi di Terminal dan Pool Harus Dibuat Online

  • Oleh :

Sabtu, 31/Des/2016 22:40 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) DR. Elly Adriani Sinaga, M.Sc., menganggap sistem informasi di setiap terminal dan pool bus harus diperbaharui dan dibuatkan sistem online. Alasannya, banyak penumpang yang kurang mendapatkan informasi jadwal keberangkatan busnya. "Ada ibu-ibu beli tiket langsung, jadi tidak tahu jadwal bus tujuan Wonosobo. Ia beli tiket jadwal berangkat jam 21.00 WIB, tapi sudah di pool dari jam 11. 00 WIB. Kan kasihan nunggunya kelamaan," kata Elly di Jakarta, Sabtu (31/12/2016).Elly juga menemukan banyak awak bus yang memaksakan diri tetap ingin berangkat meski kondisi lelah. Hal tersebut karena mereka ingin mengejar penghasilan lebih saat ramai musim liburan. Elly juga mencek penghasilan pengemudi dan kondektur untukm perjalanan Jakarta-Tasik-Jakarta, yang diterima pengemudi dan kondektur total Rp565.000,00. Dari total tersebut sopir dapat 60% dan kondektur 40%. "Lumayan yah. Makanya mereka memaksakan diri," ujarnya.Untuk meningkatkan keselamatan di jalan, BPTJ telah dilakukan pemeriksaan teknis terhadap bus masa dari tanggal 13 Des hingga 30 Desember 2016, di 12 terminal Jabodetabek dan 6 pool bus dengan total kendaraan yang diperiksa 2.481 unit.Adapun hasilnya sebagai berikut adalah Laik jalan 1.316 kendendaraan (53%). Tidak laik jalan 1.165 kendaraan (47%).Menurut Elly, masih tingginya prosentase ketidaklaikan disebabkan karena tidak perpenuhinya persyaratan minimum yang harus dipenuhi oleh sarana angkutan seperti masih banyak ditemukan kaca depan yang retak/pecah di beberapa terminal, kondisi lampu, dan bodi kendaraan yang kurang baik.Kemudian Sarana angkutan atau bus yang masih kurang memenuhi persyaratan akibat kesalahan minor seperti tidak ada alat pemadam api, kurang peralatan P3K, dan tak ada alat pemecah kaca, diberikan waktu untuk memenuhi persyaratan tersebut. "Beberapa bus di terminal yang tidak laik seperti ban vulkanisir, rem tangan dan speedometer tidak berfungsi dibawa ke bengkel PO nya untuk diperbaiki," katanya.Elly meminta agar bus-bus yang mengalami kerusakan berat seperti kaca pecah dan surat ijin kadaluarsa, harus diganti dengan bus lain agar kelancaran pelayanan tetap terjaga. (aliy)