DR. Ir. Agus Santoso, M.Sc., Pejabat Karier Perhubungan Udara

  • Oleh :

Jum'at, 24/Feb/2017 18:02 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melantik beberapa pejabat Kementerian Perhubungan, sore hari ini, Jumat (24/2/2017). Salah satu pejabat yang dilantik adalah DR. Ir. Agus Santoso, M.Sc., sebagai Direktur Jenderal Perhubungan Udara menggantikan Ir. Suprasetyo yang didapuk sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi Kawasan dan Kemitraan Perhubungan. Sebelumnya, Agus Santoso menjabat Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Perhubungan, menggantikan seniornya yakni Dr. Elly Adriani Sinaga, M.Sc., yang ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Ketua Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).Posisi yang ditinggalkan Agus saat ini ditempati oleh Umiyatun Hayati Triastuti yang sebelumnya menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi Kawasan dan Kemitraan Perhubungan.Agus Santoso sebenarnya bukan orang baru di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Bahkan sebagian besar kariernya dia bangun di direktorat ini. Pria kelahiran Solo, 4 Agustus 1958 ini memulai karier sebagai Kasubag Kurikulum Metodik Didatik (1999-2001). Kemudian Kasubag Pengembangan Diklat (2001-2006).Karirnya kemudian meningkat menjadi Kabag Perencanaan di Direktorat Jenderal Perhubungan Udara pada tahun 2007. Kemudian menjadi Kepala Bandar Udara kelas I Budiarto - Curug (2009-2014) dan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Udara (2014-2015).Pada Tahun 2015 Agus Santoso ditugaskan oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menjadi Direktur Bandar Udara yang dilakoninya sekitar satu tahun. Pada 16 Mei 2016 lalu, Ia ditugaskan untuk memimpin lembaga think thank Kementerian Perhubungan, yakni Badan Litbang Perhubungan. Selain sebagai Kepala Badan Litbang Perhubungan, Agus Santoso juga mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk menjabat sebagai salah seorang komisaris di PT Angkasa Pura I, sebuah BUMN Kebandarudaraan yang mengelola sekiar 13 Bandar Udara di wilayah Timur Indonesia.Agus Santoso memiliki latar belakang pendidikan formalnya SDN 3 (1970), SMPN 1 (1973), SMAN V (1976), S1 ITB TEKNIK SIPIL (1986), S2 ITB Traffic Engineering (1991), dan S3 UNJ Manajemen Pendidikan (2011). Ia juga mengikuti berbagai pendidikan perjenjangan seperti Penataran P4 type A (1986), Damage Tolerance I (1987), Damage Tolerance II (1988), Kursus Sertifikat Pesawat (1992), Fatigue and Damtol, International Corrosion Seminar (1993), Airworthiness Training, Air frame Maintenence (1994), Aircraft Design (1997), ADUM/SEPALA, Training Needs Analysis, Certification Harmonization, Aircraft Maintenance, PT 6 Turbin Engine (1998), Acreditation and Mutual Recognition (1999), SPAMA/SEPADYA, Training Standar Mutu (2000), Training Intermodal Skill (2004), Diklat PIM Tk II (2008), dan Manajemen Bandar Udara, Keudaraan Tk. Sarjana (2012). (aliy)