ANAMBAS (BeritaTrans.com) - Bupati Kepulauan Anambas Abdul Haris menyebutkan bahwa transportasi udara sangat dibutuhkan segera terwujud dengan intensitas yang lebih sering.Pengembangan bandara Letung menjadi sangat penting untuk segera diselesaikan, guna meningkatkan konektivitas dan memudahkan mobilitas masyarakatnya.Selama ini transportasi laut yang masih menjadi andalan di Kepulauan Anambas yang memiliki 255 pulau dan lima berpenduduk, sisanya tanpa penghuni. Untuk berpindah dari Kepulauan satu dan lainnya, masyarakat menggunakan kapal speed boat."Transportasi laut di sini dipengaruhi oleh musim, yaitu musim angin selatan, utara dan timur. Untuk musim angin selatan dan utara, ombak sangat besar dan tinggi sehingga sering mengganggu pelayaran kapal. Hanya musim angin timur pada Februari - Juni yang tenang," urai Haris, ditulis Senin (27/2/2017).Pihaknya menginginkan adanya transportasi udara karena tidak akan banyak terpengaruh dari musim angin di Kepulauan terluar teraebut."Transportasi udara juga diperlukan untuk mengembangkan pariwisata dan sektor perikanan laut di wilayah ini," kata Haris.Bandara Letung sudah mulai dioperasikan pada 22 November 2016. Penerbanganperdananya menggunakan pesawat Dornier 228 milik maskapai Susi Air. Menurut Satuan Pelaksanan Bandara Letung Ariadi Widiawan, Bandara Letung mempunyai ukuran landas pacu 1200 m x 30 m dan taxiway 125 m x 15 m serta apron 70 m x 125 m."Landasan pacu bisa diperpanjang sampai dengan 1.430 m - 1.650 m, sehingga bisa mengakomodasi operasional pesawat ATR 72 yang lebih besar," tutur Ariadi. (omy)