Sudah Bebas Calo, Terminal Pulogebang Jangan Jadi Pangkalan Preman

  • Oleh :

Selasa, 28/Feb/2017 10:13 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) Terminal Bus Terpadu Sentra Timur Pulogebang, Jakarta Timur, merupakan terminal bus terbesar di Indonesia, yang menyediakan berbagai bus berbagai jurusan di Pulau Jawa. Calon penumpang dibuat nyaman di terminal ini.Terdapat banyak perusahaan bus menyediakan layanan jasa transportasi darat ke Jawa Barat, daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di terminal ini juga terdapat buskota dan angkot sebagai feeder calon penumpang bus antarkota antarpropinsi (AKAP).terminal pulogebang2Berbeda dengan Terminal Pulogadung, di Pulogebang tidak terdapat calo yang menawari jasa bus, yang di antaranya menarik-narik calon penumpang. Masyarakat dipersilakan ke loket penjualan tiket, lalu dapat menunggu di terminal keberangkatan atau langsung naik ke bus.Dengan adanya loket bus, calon penumpang mendapat jaminan mengenai harga tiket serta informasi mengenai ketersediaan bus serta kursi. Jaminan dan fasilitas itu dikendalikan melalui control room yang bekerja selama 24 jam.Karenanya, udah nggak ada calo di sini. Penumpang nyaman betul, ujar Rini, salah satu calon penumpang bus tujuan Wonogiri, Jawa Tengah, Selasa (28/2/2017).Dina, salah satu penumpang yang hendak ke Solo mengaku kalau di Terminal Pulogebang tidak menemukan calo seperti di Terminal Pulogadung yang banyak calo tiket. Biasanya baru masuk terminal udah didatangi calo tiket. Tadi cuma dikasih tahu aja sih sama mas-masnya yang pada nungguin penumpang itu, kayak ngasih informasi atau petunjuk jalannya. Karena saya juga bingung masuk sini baru pertama kali, ujar Dina. Rini dan Dina berharap agar terminal ini dijaga keamanannya. Jangan seperti Terminal Pulogadung yang menjadi pangkalan penjahat dan preman. "Karena orang ke Terminal Pulogebang kan bisa ke luar masuk dengan gampang. Harus ada upaya untuk mencegah penjahat dan preman masuk," cetus Rini. Sedangkan Dina mengemukakan petugas Dinas Perhubungan DKI serta pihak kepolisian harus rajin mengawasi orang-orang yang berkeliaran di dalam dan luar terminal. "Kalau terjadi pembiaran maka lama-kelamaan Terminal Pulogebang juga bisa bernasib seperti Terminal Pulogadung, banyak copet, banyak tukang todong, banyak preman mabuk," ujarnya. (Yulianti/Nurul Fathonah)