JAKARTA (BeritaTrans.com) - Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) menggelar diskusi dengan perwakilan Badan Kerjasama Internasional Jerman (German International Cooperation-GIZ) Fredrik Strumpen, Selasa (21/3/2017).Ketua Umum DPP Aptrindo Gemilang Tarigan mengatakan perwakilan GIZ lebih banyak menggali informasi tentang kondisi mau pun kendala transportasi angkutan barang di Indonesia untuk menuju transportasiramah lingkungan.Dalam kesempatan itu Tarigan jelaskan masalah infrastruktur masih belum baik mau pun kemacetan lalulintas.Selain itu, kata Tarigan, pembangunan di Indonesia belum merata membuat truk dari daerah tertinggal pembangunannya masih sulit mendapat muatan.Sementara Strumpen menjelaskan alat transportasi ramah lingkungan di negaranya seperti memakai tenaga listrik mendapat penghargaan bebas biaya tol dan boleh masuk jalur bus way. Sekarang ini 25% angkutan penumpang di Jerman menggunakan tenaga listrik.Fredrik Strumpen penasehat bidang transportasi ramah lingkungan itu ditunjuk oleh GIZ yang berkantor pusat di Boon untuk menangani kerjasama transportasi ramah lingkungan dengan Indonesia. Kerjasama Pemerintah Indonesia dan GIZ di bidang transportasi sejak lama dilakukan secara berkelanjutan, kata Fredrik. Kita gembira bahwa pada konsultasi tahap 3 Pemerintah Indonesia - Jerman tentang proyek transfer teknologi transportasi ramah lingkungan telah disepakati Kementerian Federal Jerman untuk Lingkungan, Koservasi Alam, Bangunan dan Keselamatan Nuklir (BMUB).BMUB telah menugaskan GIZ untuk menindaklanjuti kerja sama di bidang efisiensi angkutan logistik (wilam)