2 Kali Naik Kapal & 2 Kali Naik Pesawat, Begitu Sulitnya Ke Anambas Wilayah Terluar Di Indonesia

  • Oleh :

Senin, 10/Apr/2017 16:21 WIB


BEKASI (BeritaTrans.com) - Pekan lalu di awal April 2017, BeritaTrans.com dan tabloid mingguan BeritaTrans berkesempatan ikut dalam kunjungan kerja Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan (Irjen Kemhub) Cris Kuntadi ke Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau.2017-04-10 16.20.20Anambas merupakan kabupaten yang memiliki 255 pulau dan sebanyak 20 pulau di antaranya berpenduduk. Posisinya amat strategis karena terletak di perbatasan Indonesia dengan Malaysia. Sedangkan perairannya berbatasan dengan Laut China Selatan.Posisi sebagai salah satu wilayah terluar Indonesia menyebabkan Anambas menjadi bagian dari wilayah rawan ilegal fishing. Belum lagi potensi minyak di perut buminya sehingga menarik minat investor minyak untuk mengeksplorasi.2017-04-02 11.41.52Posisi strategis plus vital sebagai salah satu beranda Indonesia ternyata tak lantas menjadikan Anambas menjadi wilayah yang mudah diakses. Untuk pergi ke sana, dibutuhkan dua kali naik pesawat dan dua kali naik kapal.Selain membutuhkan waktu panjang, juga tentu saja biaya transportasi besar. Fakta ini tentu saja menyebabkan biaya logistik menjadi berlipat-lipat dan harga kebutuhan sehari-hari menjadi lebih mahal ketimbang daerah lain di Sumatera dan Pulau Jawa.Rantai transportasi panjang ini yang menjadi tantangan besar dalam upaya memajukan perekonomian Anambas melalui pariwisata dan perdagangan berbasis produk laut dan turunannya, terutama untuk keperluan ekspor. "Kendala terbesar di Anambas memang transportasi dan telekomunikasi," tutur Bupati Kepulauan AAnambas Abdul Haris kepada BeritaTrans.com dan tabloid mingguan BeritaTrans.Pernyataan bupati disampaikan di sela-sela menyambut Irjen Kemenhub Cris Kuntadi setelah turun dari pesawat Xpress Air di Bandara Matak di Pulau Palmatak. Pesawat tersebut datang dari Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Sekadar info, Xpress Air merupakan operator tunggal di rute Tanjungpinang-Matak dengan jadwal penerbangan juga tunggal yakni satu kali dlam sehari.2017-04-02 06.28.40Untuk mencapai Tanjungpinang, naik pesawat antara lain Garuda Indonesia dari Bandara Soekarno-Hatta. Dari Bandara Matak, rombongan naik kapal menuju Pulau Tarempa. Keesokan harinya, rombongan naik kapal lagi ke Pulau Jemaja untuk meninjau Bandara Letung, yang saat ini baru dilayani Susi Air sekali dalam seminggu.Kembali dari Jemaja, rombongan harus kembali ke Tarempa dengan naik kapal. Tarempa menjadi tujuan transit sekaligus untuk menginap karena merupakan ibukota dari Kabupaten Anambas. Tarempa juga merupakan salah satu dari empat pulau besar di Kabupaten Anambas. Seperti dikemukakan Bupati Abdul Haris, Anambas juga bermasalah dengan urusan telekomunikasi, ternyata faktanya untuk mendapatkan sinyal telepon seluler di ibukota kabupaten ini bukan persoalan gampang. Walau harus berdoa dan mencoba mencari lokasi yang pas, tetap saja sinyal telepon seluler adalah GSM (geser sedikit mati).2017-04-10 15.14.422017-04-10 15.15.16Untuk kembali ke Pulau Jawa, harus naik kapal lagi dari Tarempa ke Palmatak. Dari sana, kembali naik pesawat Xpress Air ke Tanjungpinang. Karena tidak ada penerbangan sore ke Bandara Soekarno-Hatta, terpaksa dari Bandara Raja Haji Fisabilillah, naik mobil menuju Pelabuhan Feri Sri Bintan Pura untuk naik kapal feri ke Pelabuhan Teluk Punggur, Batam.Dari pelabuhan itu, harus naik mobil lagi ke Bandara Hang Nadim untuk kembali naik Garuda Indonesia ke Bandara Soekarno-Hatta. (agus wahyudin).