JAKARTA (Beritatrans.com) - Kepada seluruh pemangku kebijakan arus mudik Lebaran dan arus balik Lebaran 2017 di Indonesia, perlu persiapan sejak dini dengan melibatkan semua pihak terkait. "Potensi kemacetan lalin bukan di luar kota seperti Pantura Jawa, tapi justru di Tol Jakarta-Cikampek," kata akademisi STTD dan Ketua MTI Jakarta Drs. Muh Nurhadi, MM, MT dalam pesan singkat yang diterima Beritatrans.com, Selasa (23/5/2017).Menurut dia, disamping menyiapkan jalan tol Cipali, Brexit, Pemalang sampai Weleri Kendal, jalan Pantura Jawa sudah cukup baik. "Namun jalur selatan Jawa harus dibenahi dan disempurnakan sebaik mungkin," kata Nurhadi lagi.Dikatakan, di depan mata kita sangat jelas dan sangat jelas, setiap hari jalan tol Jakarta-Cikampek macet parah. Kemacetan lalun terjadi sepanjang hari bahkan hari-hari libur dan akhir pekan juga macet."Sejak bangun tidur sampai tidur lagi tak ada ruas tol itu yang tidak macet meski dengan penyebab yang berbeda-beda," jelas Nurhadi.Dengan melihat minimnya usaha manajemen maupun rekayasa lalin yang ada, menurut Nurhadi, pada arus mudik Lebaran 2017 nanti sangat mengkhawatirkan.Permasalahannya bukan hanya kemacetam lalu lintas di luar kota Jakarta atau Jabodetabek. Dengan selesainya pembangunan jalan tol di berbagai daerah, besar harapan bisa mengurai kemacetan yang selama ini terjadi pada arus mudik Lebaran."Tapi kemacetan lalin akan terkonsentrasi di Tol Jakarta-Cikampek. Sangat ironis, jika kemacetan parah itu justru terjadi di tol Jakarta-Cikampek yang nota bene ada di depan hidup kita semua," kritik Nurhadi.Jika hal itu sampai terjadi, tambah dia, akan menjadi komuditas hiburan yang menyegarkan bagi orang yang tidak mudik. (helmi)