Indonesia Tawarkan 35 Proyek Infrastruktur Termasuk Jalan Tol, KA dan Pelabuhan

  • Oleh : an

Kamis, 08/Jun/2017 06:01 WIB


JAKARTA (Beritatrans.com) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menawarkan 35 proyek infrastruktur senilai 30,5 miliar dolar AS pada Nomura Investment Forum Asia (NIFA) 2017 di Singapura, 6-9 Juni 2017. Proyek tersebut meliputi pelabuhan, jalan tol, rel kereta api dan telekomunikasi/ satelit Bambang PS.Brojonegoro mengatakan pemerintah menawarkan proyek-proyek tersebut dengan dua skema yakni Public Private Partnership (PPP) dan Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA)."Pembangunan infrastruktur menjadi fokus penting pemerintahan Presiden Jokowi-JK saat ini guna meningkatkan konektivitas, mengurangi kesenjangan wilayah, mendukung pembangunan desa dan perkotaan, dan yang terpenting dengan infrastruktur yang memadai dapat menekan biaya ekonomi yang tinggi," ujarnya melalui siaran pers di Jakarta, Rabu (7/6/2017).Pada kesempatan tersebut, pemerintah menawarkan 31 proyek dengan skema PPP dan empat proyek melalui skema PINA yang meliputi proyek pelabuhan, jalan tol, rel kereta api dan telekomunikasi/satelit yang ditawarkan kepada para investor yang hadir dalam forum tersebut.Seperti dilansir laman antaranews, Bambang menekankan pentingnya penggunaan skema pembiayaan melalui PINA. Menurutnya, PINA menjadi instrumen yang dapat menguntungkan bagi pemerintah dan investor. Skema PINA memiliki potensi investasi yang terdiri atas 20-30 persen pembiayaan dari total ekuitas (equity financing), 70-80 persen pinjaman proyek (project loan) dan obligasi infrastruktur.Dalam skema PINA, pemerintah tidak perlu menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk membangun proyek-proyek infrastruktur. Keberadaan PINA bertujuan untuk mendorong keterlibatan swasta sebagai investor dalam pembangunan infrastruktur. Besarnya kebutuhan investasi di infrastruktur mendorong pemerintah untuk mengajak keterlibatan sektor swasta sebagai equity investor."Ke depan, skema PINA akan terus kita dorong karena sangat besar potensinya untuk mempercepat pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh wilayah Indonesia," kata Bambang.Dalam pandangan Visi Pembangunan Indonesia 2045 yang saat ini tengah disusun, Kementerian PPN/Bappenas memproyeksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh rata-rata 6,4 persen sepanjang periode 2016-2045. Indonesia akan menjadi negara berpendapatan tinggi pada 2035 dan menjadi negara dengan pendapatan produk domestik bruto keempat terbesar dunia pada 2045.(helmi)