Ketika Masakan Terlezat Dalam Sejarah Indonesia Disantap Di Sahur Bareng RT 01

  • Oleh :

Minggu, 11/Jun/2017 06:21 WIB


2017-06-11 04.32.04BEKASI (BeritaTrans.com) - Sahur bersama kembali digelar di RT 01 RW 14, Kompleks Pondok Hijau Permai, Kelurahan Pengasinan, Rawalumbu, Kota Bekasi (11/6/2017).Puluhan warga kumpul sejak pukul 02.30. Hujan yang datang menyebabkan perhelatan digeser dari jalanan ke pelataran rumah seorang warga. Dan justru pergeseran tempat itu membuat acara makin seru karena warga wajib lesehan.Sebagian warga berdatangan dengan membawa makanan dari rumah masing-masing. Dikumpulkan dan ditata di meja oleh Nanin Sri Wahyuni, guru agama di SMPN 4 Tambun Selatan. Kuliner itu lalu disantap bersama. Ada ayam pop, ayam bakar, ikan goreng, semur daging sapi, mie goreng hingga tempe. Semuanya masih hangat walaupun mungkin di antaranya sudah dimasak sejak sore sebelumnya. "Ya kan diangetin lagi. Jadi tetep fresh," ujar Mariana, pemilik Restoran Singgalang Sila.Sebagian besar peserta event sahur bersama itu belum mandi, namun tidak berarti mengurangi nilai silaturahmi. "Karena mau sahur bersama, maka justru jadi ganteng-ganteng dan cantik-cantik. Silaturahim itu yang bikin kita sehat dan hebat," ungkap Harnoto, tokoh warga. Celetukan itu bikin tawa pecah.2017-06-11 06.30.20"Pagi ini, kita makan masanan terlezat yang pernah ada dalam sejarah Indonesia. Kenapa paling lezat? Karena dimakannya sebelum subuh dan bareng-bareng pula," cetus Aris Purba, sekretaris RT 01, yang dalam sahur bersama episode kedua tersebut kebagian memberi sambutan mewakili Ketua RT 01 Edi Sikumbang.Seperti sahur di pekan sebelummya, sahur kali ini pun diikuti oleh warga non muslim. Selain Edward Aris Purba, pemeluk Katolik keturunan Sumatera Utara, yang justru kental dengan bahasa dan budaya Jawa, hadir juga antara lain Theresia Endang dan Magda sehingga sahur bareng itu menjadi lintas agama. 2017-06-11 04.27.592017-06-11 04.25.07Tak hanya lintas agama, sahur bersama itu juga terkesan menjadi lintas propinsi karena warga merupakan keturunan Jawa, Sumatera dan Sulawesi."Kalau pemimpin Indonesia kayak gini, Indonesia mesti guyub dan lebih maju. Kayaknya sahur bersama perlu juga digelar pemerintah, anggota DPR, pemimpin partai dan tokoh agama. Biar pada adem," cetus Sukandar. (awe).

Tags :