Nakhoda & ABK 8 Kapal ASDP Demo Gara-Gara Dipaksa Berlayar Saat Cuaca Buruk

  • Oleh :

Senin, 12/Jun/2017 23:20 WIB


KUPANG (BeritaTrans.com) - Sejumlah nakhoda dan anak buah kapal (ABK) dari delapan kapal PT Angkutan, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Fery Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar aksi demo di kantor tersebut.Unjuk rasa dipicu oleh kebijakan General Manager (GM) PT ASDP Indonesia Fery Cabang Kupang Burhan Zahim yang diduga memerintahkan nakhoda Kapal Motor (KM) Lakaan Arif Akbar untuk berlayar, dari Kupang menuju Kabupaten Rote Ndao, meski cuaca dalam keadaan buruk."Kemarin (Sabtu (10/6/2017) saya baru kembali dari Rote. Gelombang tinggi tapi tembus sehingga saya ragu hari ini berangkat lagi ke Rote," kata Arif Akbar saat menggelar demo, seperti dikutip kompas.com, Senin (12/6/2017).Menurut Arif, awalnya, keputusan tidak berlayar pada Senin ini ia sampaikan lewat telepon kepada manajer operasional, namun tidak dijawab. Arif pun lalu menelepon General Manager PT ASDP Burhan Zahim.Namun, menurut dia, Burhan Azhim yang baru bertugas di PT ASDP Indonesia Fery Kupang memintanya turun dari kapal."Bapak bilang ke saya, turun aja dari kapal nanti cari pengganti (kapten)," ucap Arif.Arif mengaku, keputusannya tidak berlayar karena cuaca buruk. Tinggi gelombang di Selat Rote yang memisahkan Kupang-Rote berkisar antara 1 sampai 3,5 meter, dan kecepatan angin mencapai 50 kilometer per jam atau 27 knot.Dengan cuaca yang ekstrem seperti ini, lanjut Arif, tentunya sangat berbahaya bagi pelayaran. Karena itu, ia bersama para nakhoda dan ABK mempertanyakan maksud pernyataan Burhan Azhim."Ini menyangkut keselamatan pelayaran," sebutnya.Nakhoda, kata Arif, memiliki kewenangan yang tidak boleh dipengaruhi oleh orang lain dan bertanggung jawab penuh dalam pengoperasian kapal di laut."Nakhoda memiliki kewenangan untuk menolak mengoperasikan kapal jika terdapat hal yang dapat mempengaruhi operasional kapal," tegas Arif.Terkait hal itu, General Manager (GM) PT ASDP Indonesia Fery Cabang Kupang Burhan Zahim mengaku tidak pernah mengeluarkan pernyataan menurunkan nakhoda dari kapal. Menurut Burhan, nakhoda Arif Akbar hanya menyebutkan lintasan Kupang-Rote tutup."Kemarin itu infonya cuaca sudah normal, baru tadi pagi disampaikan tinggi gelombang antara 1 sampai 3,5 meter sehingga kapal batal beroperasi," kata Burhan.Baca juga: Cuaca Buruk, Kapal Motor Karam Dihantam OmbakBurhan menjelaskan, operasional kapal dihentikan dengan alasan keselamatan. Tanggung jawab keselamatan itu berada pada general manager, manajer operasi, serta nakhoda. Mereka selalu berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP)."Tidak apa-apa, ini satu langkah maju dan spirit," kata Burhan.Usai melakukan aksi, Arif dan Burhan pun saling merangkul dan memutuskan tidak mengoperasikan kapal. (della).Sumber dan foto: kompas.com.

Tags :