JAKARTA (BeritaTrans.com) - Salah satu persoalan di dermaga Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara, sudah dapat diselesaikan. Kapal sandar kini tertata rapi dan olah geraknya menjadi lebih mudah.Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Muara Angke, Capt. Wahyu Prihanto, mengemukakan penataan itu didesain dan diaplikasikan bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta.Kapal sandar dengan rapi di dermaga. Tidak sandar berlapis-lapis seperti sebelumnya sehingga menyulitkan olah gerak kapal dan terkesan semrawut.Dengan kapal berlapis-lapis sandar maka kapal yang baru datang harus berada di lapis luar. Penumpang turun dari kapal lalu lompat dari satu ke kapal lain untuk menuju dermaga. Aksi ini berpotensi membahayakan keselamatan."Kini tidak lagi begitu. Kapal rapi sandarnya. Olah gerak kapal kini mudah. Tidak hanya bisa maju atau mundur. Memutar pun bisa," tuturnya kepada BeritaTrans.com dan tabloid mingguan BeritaTrans, Kamis (15/6/2017).Selain itu, Wahyu Prihanto menjelaskan penumpang turun dari kapal langsung ke dermaga, tanpa mesti loncat dari satu kapal ke kapal lain. Hal lain yang menjadi fokus perhatian KSOP Muara Angke adalah kewajiban nama di tiket sesuai dengan identitas penumpang. "Seperti kita naik kereta jarak jauh dan pesawat, nama di tiket sesuai dengan bukti identitas penumpang," ujarnya.Hanya saja, dia menuturkan memang implementasi kewajiban itu membutuhkan kesadaran dari operator kapal ojek. "Memang akan membutuhkan waktu tambahan untuk mencatat dan memeriksa identitas penumpang. Tetapi penambahan waktu ini justru untuk kepentingan penumpang dan operator itu sendiri," tutur Wahyu Prihanto.Penataan kapal sandar dan rencana memberlakukan kesamaan nama di tiket dan bukti identitas penumpang itu, dia mengungkapkan merupakan bagian dari amanat Dirjen Perhubungan Laut ke jajaran KSOP Muara Angke. (gus).