Uji Kelaikan Kendaraan Dishub Masih Bersifat Umum

  • Oleh :

Selasa, 04/Jul/2017 12:43 WIB


CILEGON (Beritatrans.com) Wakil Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Haryo Satmiko mengungkapkan Dishub Cilegon punya dua pekerjaan berat, yakni terdapatnya Industri Kimia dan Pelabuhan Penyebrangan Merak Bakaheuni. Industri Kimia terbesar di Indonesia berada di kawasan Cilegon, ujar Haryo, saat monitoring keselamatan angkutan lebaran 2017 di kantor Dinas Perhubungan Cilegon, beberapa waktu lalu.Banyaknya industri kimia di wilayah ini, menurutnya akan berkorelasi langsung dengan distribusi hasil produksinya. Terlebih lagi hingga kini kebijakan yang mengatur angkutan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) belum lengkap, bahkan hal ini juga diperkuat dengan kebijakan pengujian tangki B3 yang melekat pada kendaraan hanya dilakukan dalam keadaan statis dan tidak dalam kendaraan bergerak. Uji kelaikan kendaraan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan masih bersifat umum, tegasnya.Untuk itu, pihaknya sangat prihatin melihat kondisi yang terjadi sehingga berharap kepada Dishub Ciilegon untuk lebih memperhatikan pengawasan terhadap kendaraan Angkutan B3.Beberapa pengujian kendaraan terkait sistem pengereman tidak sampai melihat pada pengujian selang fleksibel rem. Waka KNKT juga menyoroti permasalahan rencana tanggap darurat (Emergency Response Plan) yang terjadi pada angkutan B3 apabila terjadi kecelakaan. Haryo mencontohkan pada kasus terbakarnya KM. Mutiara Sentosa I di Perairan Masalembo tanggal 19 Mei 2017 yang diduga kuat kurangnya pemahaman dalan penanganan kebakaran angkutan B3 oleh Anak Buah Kapal (ABK).Pada sosialisasi ini, Tim KNKT juga memberikan penjelasan terkait beberapa kecelakaan angkutan jalan yang diakibatkan oleh perawatan ban. Penambalan ban secara tubless sebaiknya dihindarkan karena dilakukan dari luar yang seharusnya dari dalam Ujar Kasubkom Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Prof. Leksmono di kesempatan yang sama.Selanjutnya, Prasarana angkutan jalan di kota Cilegon sangatlah kurang Ungkap Kadishub Cilegon H. Andi Affandi, S.Sos. Salah satu usaha yang ditonjolkan oleh Kadishub Cilegon terkait keselamatan angkutan lebaran adalah Dishub Cilegon bersama Polda Banten melakukan ramp check secara berpindah-pindah (mobile) terhadap bus pariwisata. Hal ini dikarenakan bus pariwisata tidak pernah memasuki terminal. Terkait pengawasan angkutan B3, Kadishub Cilegon menyatakan bahwa pihaknya tidak mempunyai peralatan pengujian angkutan B3. Selain kurangnya peralatan pengujian, Kadishub Cilegon juga menyoroti kesejahteraan para penguji kendaraan bermotor yang dirasakan masih kurang. Terkait dua hal tersebut, maka Kadishub Cilegon meminta kepada KNKT untuk disampaikan kepada Kementerian Perhubungan untuk dapat dicarikan jalan keluarnya. [yog]Foto: Yogi

Tags :