Doktor Pertanian Turut Jadi Korban Kapal Terbalik di Tarakan

  • Oleh :

Selasa, 25/Jul/2017 17:29 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) Korban kapal cepat atau speed boat yang terbalik di perairan Tarakan, Kalimantan Utara, hari ini, Selasa (25/7/2017), diketahui salah satunya adalah Dr. Lutfi Bansir, seorang Doktor Pertanian lulusan Universitas Jember, Jawa Timur. Berita Trans mengetahui identitas salah satu dari 10 korban meninggal kapal nahas tersebut dari obituari singkat kawan karib almarhum Dr. Lutfi Bansir, yakni Iwan Samariansyah melalui akun facebook-nya.Iwan Samariansyah yang biasa dipanggil Iwan Sams bercerita, hari ini Selasa, 25 Juli terjadi musibah kecelakaan laut di lepas pantai Tarakan, Kalimantan Utara. Dua diantara korban adalah Dr. Lutfi Bansir dan Ibundanya, Ny Zainal Abidin Bansir. Kedua almarhum adalah sahabat keluarga kami. Entah karena nama ayah kami berdua mirip hingga Lopi - begitu panggilan akrabnya - dekat dengan keluarga kami. Almarhum ayah saya bernama Zainal Abidinsjah. Dan ayah Lopi Zainal Abidin Bansir. Nama ini saya yakin mengadopsi cicit Rasulullah SAW yaitu Sayyidina Ali Zainal Abidin bin Husain. Kapal_Terbalik_Tanjung_Selor_1Lopi teman seangkatan adik saya Tuty Isdayani di SMP Negeri Tanjung Selor. Adapun Fahmi Bansir kakaknya, seangkatan denganku. Fahmi dan Lutfi saat itu tinggal di Kampung Arab sehingga kukira mereka keturunan Arab. Apalagi ada fam Bansir pula. Dulu sewaktu awal tahun 2000-an pernah kami bersama mendirikan Yayasan Agro Mitra Desa Bulungan. Ibundaku jadi Ketua Yayasan, aku sekretarisnya dan Lopi jadi Direktur Eksekutifnya. Sempat beberapa kali kami menggelar berbagai kegiatan di desa-desa Trans (Transmigrasi) melakukan pembinaan terhadap petani. Sayangnya kesibukan akademik dan pekerjaan membuat kegiatan positif ini mesti terhenti. Aku mesti kembali menekuni pekerjaan jurnalistik sebagai redaktur di salah satu media di Ibukota dan Lutfi menyelesaikan studi Doktoralnya bidang pertanian. Sepanjang itu kami tetap menjalin komunikasi.Tak kusangka hari ini Allah SWT memanggilnya cepat. Dia wafat dan syahid dalam kecelakaan speed boat terburuk jalur Tanjung Selor- Tarakan, kata Iwan Sams. (aliy)Foto: Iwan Sams