Laba Bersih Tambang Batubara Bukit Asam Rp1,72 Triliun Semester I 2017

  • Oleh :

Jum'at, 28/Jul/2017 18:43 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) membukukan laba bersih sebesar Rp1,72 triliun di paruh pertama tahun 2017. Angka ini melejit 142,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp710 miiar.Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin mengatakan, meningkatnya laba perusahaan didorong oleh membaiknya harga batu bara. Sekadar informasi, Harga Batubara Acuan (HBA) di semester I tahun 2017 tercatat sebesar US$83,55 per metrik ton atau meningkat 61,13 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$51,85 per metrik ton."Alhamdulilah, laba kami di semester I 2017 bisa mencapai dua kali lipat lebih tinggi. Artinya, kami berhasil membukukan kinerja yang lebih baik di periode sebelumnya," ujar Arviyan, Jumat (28/7).Arviyan menjelaskan, selain didukung oleh membaiknya harga batu bara, laba perseroan juga didorong oleh efisiensi biaya produksi dan peningkatan volume penjualan batu bara.Menurut dia, efisiensi diraih dengan menurunkan biaya operasional, yaitu dengan mengurangi rasio antara bongkahan galian dengan kandungan batu bara (stripping ratio). Adapun, saat ini stripping ratio perusahaan tercatat 3,9 atau lebih baik dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 5,5. Dengan stripping ratio rendah, maka ongkos untuk mendapatkan batu bara juga lebih efisien."Cara menambang kami ubah, kami perbaiki. Desain tambang pun kami ubah, sehingga stripping ratio bisa terus menurun," ujarnya.Sementara itu, di sisi volume, peruusahaan tambang batu bara pelat merah ini membukukan penjualan sebesar 9,43 juta metrik ton atau meningkat 23,26 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 7,65 juta metrik ton. Sebanyak 36,6 persen dari penjualan itu ditujukan bagi ekspor, sementara sisanya diperuntukkan bagi kebutuhan dalam negeri.Jika digabung dengan dampak perbaikan harga batu bara, maka pendapatan perusahaan terkerek ke angka Rp8,99 triliun, atau naik 32,98 persen dari Rp6,76 triliun. "Jadi kenaikan laba ini bukan semata-mata dilihat dari sisi harga, dari sisi lain pun kami lakukan pembenahan," paparnya.Meski demikian, perusahaan masih enggan menaksir raihan laba hingga akhir tahun dengan alasan harga batu bara yang tak bisa diprediksi. Namun, perusahaan optimistis usaha batu bara di tahun ini lebih moncer dibanding dua tahun belakangan. Oleh karenanya, ia yakin perusahaan bisa mencapai target volume penjualan 23,17 juta metrik ton hingga akhir tahun mendatang, atau naik 11,66 persen dibanding angka sepanjang tahun lalu sebanyak 20,75 juta ton."Bisnis batu bara tahun 2017 ini relatif stabil jika dibandingkan dua tahun sebelumnya. Ini tentunya bisa memberikan dampak positif bagi PTBA dari sisi kestabilan kinerja," pungkasnya.Semester I tahun 2017 merupakan paruh tahun pertama, di mana PTBA membukukan pertumbuhan laba dalam kurun dua tahun terakhir. Di semester I tahun lalu, laba PTBA anjlok 10,75 persen. Sementara di semester I dua tahun sebelumnya, PTBA malah membukukan penurunan laba sebesar 31,21 persen. (della/sumber cnnindonesia).Foto: kompas.com

Tags :