JAKARTA (Beritatrans.com) Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) miliki tim demontrasi dan simulasi kecelakaan kapal di laut. Mereka sudah berulang kali ditampilkan, misalnya pada penutupan OPTK 2017. Sebelumnya saat kunjungan Menteri Perhubungan dan Kepala BPSDM Perhubungan ke kampus pelaut di Jakarta Utara itu. Mereka juga menampilkan atraksi SAR Laut di Kolam Latih kebanggaan STIP itu.Tim simulasi pertolongan kecelakaan kapal dipusatkan di Kolam Latih STIP. Dibawah bimbingan dan supervisi Kanit Kapal Latih STIP Capt. Sajim Budi Setiawan, MM, parataruna STIP terus berlatih dan meningkatkan kemampuan memberikan pertolongan kepada korban kecelakaan kapal di laut.Tim SAR ini melibatkan puluhan taruna-taruni itu dilengkapi dengan Main Boat sebagai pusat komando, kano, lifiraft, kapsul dan lainnya. Di Kolam Latih STIP juga dilengkapi skoci serta helikopter latih yang siap digunakan untuk latihan taruna dalam menjaga dan meningkatkan keandalannya.Dalam praktik penanganan kecelakaan di laut tersebut, disimulasikan ada kapal yang terbakar di tengah laut. Dalam kondisi darurat tersebut, nakhoda sebagai pimpinan tertinggi memerintahkan untuk meninggalkan kapal menggunakan peralatan keselamatan yang ada baik skoci atau liferaft.Setelah turun ke laut, mereka langsung memberikan signal tanda bahaya dan ditingkap oleh petugas SAR di darat. Dari Posko SAR langsung mengirimkan kapal dan personel untuk menolong para korban yang sudah keluar dari kapal yang tersebar di berbagai titik di sekitar lokai kejadian.Mereka itulah yang kemudian ditolong para personel SAR, dinaikkan ke kapal dan dikumpulkan di main boat. Di sisi lain, ada pula tim SAR yang melakukan evakuasi udara dan mengangkat para korban ke helikopter untuk selanjutnya dikirim ke rumah sakit terdekat.Di sisi lain, kapal-kapal dan Tim SAR terus mencari para korban yang mulai tersebar di berbagai titik dan diangkat ke kapal serta ditolong sesuai kondisi dan kebutuhan para korban di tengah laut.Koordinasikan Seluruh Komponen SARCapt. Sajim Budi Setiawan, MM sebagai instruktur dan Kanit Kapal Latih STIP tetap memegang komando dan siap memberikan instruksi kepada para taruna-taruni asuhannya agar bekerja dan melakukan tugas dan fungsinya sevara benar.Dalam praktik pertolongan SAR di laut, kita harus bisa mengoordinasikan seluruh komponen SAR serta melakukan tindakan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan para korban, kata Capt. Sajim pada Beritatrans.com, kemarin.Sesuai tupoksi yang ada, lanjut dia, jika semua fungsi berjalan optimal dan kecelakaan bisa diinformasikan dengan cepat dan benar, maka secepatnya akan bisa diselamatkan. Tentunya dengan menyesuaikan titik koordinat kecelakaan, kondisi cuaca dan kesiapsiagaan tim SAR yang ada, sebut Capt. Sajim.Untuk tujuan itulah, STIP terus menjaga dan meningkatkan kesamaptaan tarunanya termasuk tupoksi tugas SAR di laut. Jika terjadi kondisi darurat, maka bisa meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkannya, tegas Capt. Sajim.(helmi)