JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kepala Otoritas Pelabuhan (OP) Tanjung Priok I Nyoman Gede Saputra mempertanyakan profesionalitas pengurus Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) dalam mengelola anggaran kalau masih terjadi pembayaran upah buruh bongkar muat petikemas tidak tepat waktu.Pasalnya, kata Nyoman kemarin, dalam rapat yang dihadiri pihak Terminal Petikemas, Koperasi TKBM dan Serikat Pekerja /Buruh medio Agustus lalu terungkap pihak Terminal sudah memberikan semacam uang muka (deposit) kepada koperasi setiap ada kegiatan bongkar muat petikemas."Uang muka ini kan dapat dipakai untuk membayar upah buruh tepat waktu. Kalau masih terlambat saya mempertanyakan ada apa dengan pengurus koperasi?" ujar Nyoman dalam percakapan dengan BeritaTrans.comMenurut pemantauan BeritaTrans. com, sejumlah buruh bongkar muat petikemas yang dialokasikan di TPK Koja dan JICT, Senin pagi sampai siang sempat berkumpul di ruang Lingkungan Kerja (Lingker) masing masing menunggu pembayaran upah hari Kamis sampai Minggu pekan lalu sekitar 50 SPK.Tapi akhirnya Senin sore upah buruh tersebut dapat dibayar oleh Koperasi TKBM. "Alhamdulillah sudah dibayar jam 15.00 tadi, " tutur sejumlah buruh. (wilam)