JAKARTA (Beritatrans.com) - MuhammadiyahAid telah menunjukka kepedulian kepada muslim Rohingnya baik secara politik dan diplomasi serta bantuan kemanusiaan secara fisik. MuhammadiyahAid juga melakukan need assessment di Provinsi Rakhine Myanmar sebelum terjadinya exodus ratusan ribu penduduk ke Bangladesh. Sejak awal tahun 2017 bantuan kemanusiaan untuk muslim Rohingnya berulang kali dilakukan. Bantuan baik bahan makanan ataub tenaga ahli kesehatan itu dilepas secara resmi dari kantor PP Muhammadiyah Jakarta.Bulan Januari 2017, menurut Ketia PP Muhammadiyah H.Hajriyanto Y.Tohari, Tim MuhammadiyahAid bertemu dengan pemerintah lokal Myanmar termasuk mengunjungi 5 camp IDPs untuk memberikan bantuan.Pada bulan Mei, lamjut Hajri, sapaan akrab dia, MuhammadyahAid kembali ke Myanmar dan bertemu dengan 14 LSM lokal, LSM Internasional/PBB dan pemerintah kabupaten/kecamatan disana."Pada tahapan selanjutnya tentu masih akan menunggu political will dari Pemerintah Myanmar sekaligus kemudahan akses untuk masuk provinsi Rakhine," sebut Hajri.MuhammadiyahAid merupakan komitmen PP Muhammadiyah dalam melaksanakan amanat Muktamar untuk turut aktif dalam bantuan kemanusian internasional.Lazismu-lazismu di daerah memberikan kontribusi donasi yang sangat besar demi misi bantuan ini dan bersama dengan Majelis dan Lembaga tingkat pusat dalam bendera MuhammadiyahAid menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi saudara-saudara kita Muslim Rohingnya. Misi kemanusiaan ini selaras dengan komitmen bangsa Indonesia yang sejak awal melalui Kementerin Luar Negeri Republik Indonesia telah membuka dialog secara intensif dengan pemerintah Myanmar dan diikuti dengan pengiriman bantuan kebutuhan untuk pengungsi Rohingya.Secara khusus, tambah Humas PP Muhammadiyah Edy Kuscahyanto,; Muhammadiyah menyampaikan terima kasih atas partisipasi serta keikhlasan bantuan terutama dari warga dan simpatisan Muhammadiyah dan Masyarakat secara umum."Bantuan kita semua insya Allah disalurkan kepada yang berhak yakni saudara-saudara kita Muslim Rohingnya," tandas Edy Kus.(helmi)