Puskepi: Pemerintah Harus Adil dan Lakukan Uji Lab BBM RON 89 Vivo

  • Oleh : an

Jum'at, 27/Okt/2017 09:02 WIB


JAKARTA (Beritatrans.com) - Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik perusahaan asing -Vivo asal Belanda- yang diresmikan Menteri ESDM di Jakarta kemarin masih menjadi pro kontra di masyarakat.SPBU Vivo tersebut langsung membuka gerai di "daerah gemuk" yaitu Jakarta yang nota bene konsumsi BBM-nya tinggi. Sementara, SPBU tersebut juga menjul BBM produk baru yang belum jelas statusnya apada sudah lolos uji lab atau belum."Disinilah Pemerintah dalam hal ini, Kementerian ESDM harus adil dan memberikan perlakuan yang saa dan adil. Jika ada produk BBM baru dilakukan uji lab, maka oriduk lain juga dilakukan hal sama," kata Direktur Puskepi Sofyano Zakaria menjawab Beritatrans.com di Jakarta, Jumat (27/10/2017).Menariknya, lanjut dia, setiap Pertamina keluarkan produk BBM baru misalnya Pertalite, maka harus ada test lab, lalu test lapangan, lalu sosialisasi termasuk ke YLKI dan para pengamat, baru dapat ijin. Pertanyaannya sekarang, apakah Vivo juga harus menempuh cara yang sama ya?"Masyarakat perlu minta penegasan dan pembuktian secara rutin terkait octan number bbm (RON) benarkah premium RON 88 atau juga BBM yang RON 89," kata Sofyano lagi.Dalam pandangan Puskepi, Pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM perlu meminta penegasan dari Vivo seberapa banyak dan seberapa lama Vivo bisa menjual BBM RON 89 dengan harga dibawah harga RON 88."Jangan sampai terjadi harga murah ini dalam rangka promosi saja. Setelah itu, harga BBM menjualnya akan sama dengan RON 88 yang selama ini sudah dijual Pertamina dan perushahaan migas lain di Indonesia," papar Sofyano.Menurut dia, jika Vivo bisa jual BBM RON 89 dengan harga dibawah harga RON 88 (setara premium), mengapa Pemerintah tidak menugaskan Vivo saja untuk menyediakan BBM RON 89 dengan patokan harga jual akhir di masyarakat harus dibawah harga premium RON 88."Ingat Petronas dulu juga menggebu-gebu menjual BBM dengan harga dibawah harga Pertamina. Tetapi kenyataannya SPBU Petronas bangkrut dan menutup semua SPBU-nya di pulau Jawa," tandas Sofyano.(helmi)