BPTJ Kaji Sistem Pembayaran Angkutan Umum Terintegrasi

  • Oleh :

Selasa, 28/Nov/2017 08:48 WIB


IMG-20171128-WA0006JAKARTA (beritatrans.com) - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menggelar Workshop Permodelan Sistem Pembayaran Angkutan Umum Terintegrasi di Jabodetabek, khususnya untuk angkutan umum massal seperti KRL, Transjakarta, LRT, dan MRT. "Nantinya wilayah Jabodetabek dijadikan sebagai tempat percontohan dan penerapan sistem pembayaran elektronik yang terintegrasi untuk moda tranportasi massal," kata Kepala Sub Direktorat Perencanaan Program Direktorat Perencanaan Dan Pengembangan BPTJ Tonny Agus Setiono melalui keterangan tertulis yang diterima beritatrans.com dan aksi.id di Jakarta, Selasa (28/11/2017).Tonny mengatakan, rencana penerapan sistem pembayaran terintegrasi ini karena Jabodetabek memiliki berbagai moda transportasi yang beragam dan jumlah pengguna/komuter yang cukup tinggi per harinya. "Kedepan, sistem pembayaran elektronik yang terintegrasi ini dapat juga diterapkan di kota-kota lainnya," ujar Tonny.IMG-20171128-WA0007Model sistem pembayaran yang terintegrasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi layanan transportasi publik melalui penerapan pembayaran secara non tunai."Hal ini sangat penting, mengingat besarnya tuntutan akan layanan pembayaran yang semakin aman, lancar, dan efisien dan sesuai dengan perkembangan teknologi informasi," ujarnya.Pakar Transportasi Darmaningtyas mengatakan, bahwa filosofi integrasi itu adalah menyediakan pelayanan terhadap konsumen secara lebih efektif, mudah, dan lancar."Konsumen sebagai pengguna ingin mempunyai kartu transportasi yang bisa digunakan untuk seluruh moda transportasi. Bukan memiliki kartu elektronik yang berbeda untuk digunakan pada Transjakarta saja, atau hanya Transjakarta dan KRL saja. Tapi harus bisa untuk semua moda," ungkap Dharmaningtyas. Workshop dihadiri oleh para stakeholders terkait seperti Dishub di wilayah Jabodetabek, Bapenas, operator angkutan massal seperti Perum Damri, PT.KCI, dan MRTJ. (aliy)