Bambang Pri: Integrasi Antarmoda di Tanah Abang Sangat Penting

  • Oleh : an

Jum'at, 05/Janu/2018 14:40 WIB


JAKARTA (Beritatrans.com) - Sekitar 110.000 penumpang yang datang dan pergi dari Stasiun Tanah Abang setiap hari. Pergerakan manusia dari dan menuju ke stasiun menyebabkan konflik lalu lintas di sekitar Stasiun Tanah Abang sangat pelik hingga menimbulkan kemacetan yang cukup parah. Pergerakan orang di Tanah Abang selama ini belum diatur dengan baik jelas Kepala BPTJ yang biasa disapa dengan Bambang Prihartono seperti dilansir laman dephub.go.id, Jumat (5/1/2018).selain itu, ada juga penumpang angkutan umum berbasis bus, dan angkota yang datang dan pergi ke kawasan Tanah Abang. Mereka itu datang dari berbagai penjuru kota bahka wilayah penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan lainnya. Oleh karena itu, menurut Bambang Pri, integrasi antarmoda di Tanah Abang juga sangat penting. Jadi setelah penumpang turun dari kereta mereka harusnya disambut oleh angkutan umum massal yang memadai.Bambang Pri menambahkan, bahwa kawasan Tanah Abang perlu ditata secara komprehensif baik dari sisi transport maupun pemanfaatan ruang. Selain itu pemanfaatan jalan di kawasan Tanah Abang untuk kepentingan di luar kepentingan lalu lintas.Penataan Tanah Abang harus memperhatikan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan serta Undang-Undang No 38 Tahun 2006 tentang Jalan.Lakukan rekayasa LalinSebelumnya,Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah pada FGD tersebut mengatakan bahwa pihaknya telah berupaya untuk terus membenahi kawasan Tanah Abang diantaranya adalah terus melakukan rekayasa lalu lintas agar kinerja lalu lintas dapat berjalan lancar.Andri Yansyah juga memaparkan rencana jangka pendek yang akan dilakukan oleh pihak Dinas Perhubungan DKI Jakarta yaitu memberikan layanan shuttle bus dengan headway 4 menit sekali serta memberikan ruang bagi kendaraan bermotor beroda dua maupun kendaraan umum untuk berhenti.(helmi)