90% Kecelakaan di Laut Karena Faktor Manusia

  • Oleh : an

Kamis, 15/Mar/2018 13:20 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kasus kecelakaan kapal di laut masih terus berpotensi terjadi saat cuaca baik atau buruk. Semua pihak harus tetap waspadan dan terus meningkatkan kompetensi dan profesionalisme di kapal."Pada dasarnya, kecelakaan di laut tak ada penyebab tunggal. Selalu ada masalah yang mengawali atau menjadi pemicunya," kata Capt. Aldrin Dalimunte, MM dalam paparannya di Sharing Knowledge di STIP Jakarta, Kamis (15/3/2018).Menurutnya, mayoritas atau 80-90% kecelakaan di laut karena faktor manusia atau human arror. "Kemudian masalah teknis dan faktor lain termasuk cuaca dan kondisi geografis," kata Capt. Aldrin saat dikonfirmasi BeritaTrans.com.Sebelumnya. dalam jumpa pers awal tahun 2018, Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Pelayaran Haryo Satmiko menyampaikan total kecelakaan pelayaran yang di investigasi oleh KNKT di tahun 2017 sebanyak 34 kecelakaan, ini lebih besar dibandingkan dengan tahun 2016 yang hanya sebanyak 18 kecelakaan.Jumlah total kecelakaan kapal yang di investigasi oleh KNKT ada 6 kapal yang tenggelam, 14 kapal terbakar atau meledak, 6 kapal tubrukan, 6 kapal kandas, dan 2 lainnya yang belum diketahui oleh KNKT. Korban jiwanya dalam kecelakaan pelayaran 2017 ini ada 42 orang yang meninggal dunia atau hilang, dan 2 korban luka-luka, ungkap Haryo.Di tahun 2017, pihak KNKT telah investigasi sebanyak 29 kapal Indonesia, serta 5 investigasi dan 1 perbantuan investigasi kapal asing bekerjasama dengan TSIB Singapore, Mardep Hongkong, JTSB Japan, Mardep Malaysia.Tapi harus diingat, papar Capt. Aldrin, bukan semua kecelakaan disebabkan orang-orang di kapal. Ada pula kontribusi orang di darat, bisa crew darat di perusahaan, syahbandar, petugas pandu kapal dan lainnya.Ada masalah yang memang dibawa dari keluarga atau sebelumnya berlayar. Ada pula karena masalah lain yang muncul atau terjadi saat berlayar baik karena lalai atau memang kurang cakap. "Semua itu bisa memicu terjadinya kecelakaan di laut," sebut Capt. Aldrin.Selanjutnya, menurut Capt. Aldrin bisa karena kegagalan menghadapi masalah yang selalu terjadi di laut, yang nota bene selalu berubah. Disitulah kemampuan dan profesionalisme seorang perwira pelaut akan ditentukan.IMG-20180315-WA0011Good Man on the ShipCapt. Otto dalam tanggapannya mengatakan, banyak faktor bisa menyebabkan kecelakaan kapal di laut. Oleh karenanya harus tetap waspada dan meningkatkan profesionalisme terutama perwira di atas kapal, bai perwira deck atau erwra mesin."Yang paling penting, bagaimana good orang-orang di kapal (man on the ship) terutama para perwira baik di deck atau mesin harus makin profesional kerjanya," kata anggota CAAIP itu.Setyo Aji, salah satu peserta sharing knowledge menyampaikan, bahwa kerja di atas kapal memang penuh resiko. Pelaut terutama perwira di kapal dituntut harus profesional dan cerdik mengatasi serta menyelesaikan masalah di laut."Semua harus waspada dan terus bekerja dengan profesional sehingga bisa mengatasi masalah yang muncul di laut," tandas Setyo.(helmi)