Alumni STPI Kontributor Potensial Penerbangan Indonesia

  • Oleh : Naomy

Jum'at, 04/Mei/2018 19:39 WIB


IMG-20180504-WA0027CURUG (BeritaTrans.com) - Sebagai sekolah penerbangan yang pertama didirikan di Indonesia, Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug telah banyak mencetak lulusan yang sekarang ini telah tersebar luas di regulator (Kementerian Perhubungan) maupun industri penerbangan pada jajaran tingkat ahli sampai dengan pimpinan. Hal itu terlihat dari lulusan teknik dan lalu lintas penerbangan, penerbang serta manajemen penerbangan. Menurut Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso, semuanya berkontribusi aktif dan potensial dapat memberikan masukan dan peningkatan baik SDM maupun safety. "Ikatan Alumni Curug dituntut harus dapat dan mampu mempertahankan dan meningkatkan kontribusi terhadap penerbangan Indonesia," jelas Agus mewakili Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat membuka dan menjadi narasumber pada Rapat Kerja Nasional Ikatan Alumni Curug dengan tema Link & Match di Curug, Tangerang, Jumat (4/5/2018).Misalnya saja kata dia, menjadi pemimpin untuk keselamatan, teknikal dan komersial dengan kualitas lulusan yang kompetitif dan dapat menjadi kebanggaan bangsa dan negara dalam industri penerbangan global.Sebagaimana disebutkan dalam Undang Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, Pemerintah bertanggung jawab atas persiapan dan pengembangan sumber daya manusia di sektor penerbangan. "Diantaranya adalah dapat menciptakan SDM yang profesional, kompeten dan memiliki integritas di bidang pesawat udara, transportasi udara, manajemen bandara serta navigasi, keselamatan, dan keamanan penerbangan," ungkapnya.IMG-20180504-WA0028Saat ini, Peraturan Penerbangan Sipil Indonesia telah mengubah referensi dasarnya dari FAA Concept menjadi ICAO Concept. Khususnya terkait Aeronautical Knowledge dan Skill, Test bagi Stages Private Pilot, Commercial Pilot, Instrument Rating dan Airline Transport Pilot telah mengacu pada ICAO Standards and Recommended Practices (ICAO SARPs) Annex 1. Namun, pemberlakuan standar internasional ini tidak akan menghasilkan hasil yang positif apabila tidak didukung kepatuhan Sekolah Penerbang untuk selalu memenuhi ketentuan dimaksud. Untuk itu, saya mengimbau kepada sekolah penerbang agar senantiasa mematuhi ketentuan regulasi yang berlaku dan meningkatkan kualitas instruktur, silabus, fasilitas pelatihan yang didukung kualitas manajemen yang baik," papar dia.Ditjen Hubud ditambahkan Agus, juga sedang dalam proses melakukan evaluasi untuk menetapkan kerangka pengembangan yang optimal pada penerapan Multicrew Pilot Licence (MPL) sesuai ICAO Annex 1 amendment 175 untuk meningkatkan kompetensi pilot ab initio.Dalam forum diskusi Link & Match ini, Agus mengharapkan dapat memberikan masukan masukan positif dalam pengembangan MPL. Rapat Kerja Nasional 1 Ikatan Alumni Curug ini juga diharapkan dapat menjadi wadah komunikasi dan menghimpun potensi dari para alumni seluruh angkatan dan semua jurusan dalam rangka memberikan kontribusi untuk kemajuan STPI. (omy)