Sistem Persinyalan Overheat Penyebab LRT Palembang Berhenti Mendadak

  • Oleh :

Minggu, 12/Agu/2018 18:05 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Pemerintah kembali meminta maaf kepada masyarakat pengguna LRT Sumatera Selatan atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan pada saat pengoperasian LRT Sumsel pada hari Jumat, 10 Agustus lalu. Kejadian berhenti mendadak LRT Sumsel di Stasiun Bumi Sriwijaya (Busri) ini, dikarenakan adanya permasalahan persinyalan pada saat pengoperasian LRT Sumsel. "Setelah kejadian tersebut, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian bekerjasama dengan stakeholder terkait telah melakukan penyelidikan serta mengambil langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan tersebut," kata PPK LRT Sumatera Selatan, Suranto di Jakarta, Minggu (12/8/2018).Pada saat kejadian, sistem persinyalan terus menunjukkan indikator merah yang artinya ada gangguan, padahal LRT siap untuk melanjutkan perjalanan dan jalur yang akan dilalui LRT tersebut sudah clear. "SDM Perkeretaapian yang bertugas kemudian melalukan pengecekan terkait permasalahan yang ada," kata Suranto.Setelah melakukan pemeriksaan dan pengecekan secara seksama ditemukan permasalahan bahwa sistem persinyalan yang terdapat pada Visual Display Unit (VDU) di Stasiun Bumi Sriwijaya mengalami Overheat, menjadi terlalu panas karena suhu yang tinggi di luar batas normal. Sistem persinyalan sebagai bagian dari fasilitas operasi LRT Sumsel, berfungsi untuk memandu perjalanan LRT. Fasilitas ini dikendalikan oleh SDM Perkeretaapian yang bertugas memantau VDU yang terdapat di setiap stasiun. Perjalanan LRT Sumsel yang dikemudikan oleh masinis, wajib mematuhi rambu serta notifikasi yang terdapat pada fasilitas persinyalan ini. Apabila persinyalan sudah memberikan panduan berjalan, maka masinis akan menjalankan LRT, akan tetapi apabila persinyalan masih memberikan panduan berhenti, maka masinis tidak akan menjalankan LRT tersebut. Ketika ada permasalahan dengan persinyalan, demi keamanan dan keselamatan, maka operasional LRT Sumsel ini diberhentikan sementara waktu, hingga permasalahan tersebut dapat diatasi yakni dengan melakukan resetting (penyesuaian kembali) terhadap sistem persinyalan tersebut agar dapat berjalan dengan normal kembali.Menyikapi beberapa permasalahan yang terjadi pada pengoperasian LRT Sumsel ini, Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perkeretaapian telah membentuk dan mengadakan posko pengawasan dan pengendalian dengan melibatkan stakeholder terkait untuk memberikan respon yang cepat dan tepat apabila di kemudian hari terjadi permasalahan pada pengoperasian LRT ini. Adapun SDM yang bertugas pada posko tersebut terdiri atas jajaran Ditjen Perkeretaapian, Dinas Perhubungan Provinsi Sumsel, PT.KAI, PT. Waskita Karya, PT. INKA, dan PT. LEN. "Diharapkan dengan adanya kegiatan posko ini, permasalahan operasional yang terjadi dapat diminimalisir," kata Suranto. (aliy)