Kemenhub Siapkan Dua Langkah untuk Penuhi Target Rencana Strategis Nasional

  • Oleh : an

Selasa, 04/Sep/2018 05:38 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyiapkan dua langkah untuk memenuhi target rencana strategis, pemenuhan prioritas nasional serta aspirasi rakyat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Perhubungan dalam Nota Keuangan RAPBN TA 2019 dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI pada Senin (3/9/2018).
"Kemenhub telah menyiapkan langkah-langkah untuk memenuhi target rencana strategis diantaranya mendorong sumber pembiayaan lain di luar APBN Kementerian Perhubungan atau creative financing dan Melakukan efisiensi kegiatan operasional atau flat policy," jelas Menhub Budi.
Menhub menyebutkan sumber pembiayaan lain di luar APBN Kemenhub (creative financing) yaitu melalui, kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU), pembiayaan dengan skema Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), peningkatan peran BUMN, investasi swasta murni untuk proyek yang bersifat strategis dan ?bernilai ekonomis tinggi, dan kerjasama pemanfaatan (KSP).
"Untuk efisiensi kegiatan operasional atau flat policy dengan melakukan efisiensi perjalanan dinas dan paket meeting baik dalam maupun luar kota, pembatasan pembangunan gedung kantor dan pengadaan kendaraan bermotor, dan penyusunan skala prioritas kegiatan studi dan penyusunan dokumen perencanaan," rinci Menhub Budi.
Proyek KPBU
Lebih lanjut, Menhub juga menuturkan beberapa proyek KPBU yang dilakukan Kemenhub antara lain, Proving Ground (pengujian kelaikan jalan kendaraan bermotor) di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) Bekasi, pengembangan Transit Oriented Development (TOD) Poris Plawad, pembangunan jalur Kereta Api Makassar Pare-Pare, pengembangan Bandara Labuan Bajo-Komodo dan pengembangan Pelabuhan Anggrek serta Pelabuhan Bau-Bau.
"Selain KPBU terdapat beberapa pelabuhan yang siap dikerjasamakan dengan skema KSP terdiri atas 21 pelabuhan dimana 2 pelabuhan sudah disetujui KSP dengan mitra per tanggal 21 Agustus 2018 yaitu Pelabuhan Probolinggo dan Pelabuhan Sintete, sedangkan 19 Pelabuhan masih dalam proses pengajuan KSP," terang Menhub Budi.
Kemudian pada subsektor Perhubungan Udara juga telah dilaksanakan skema KSP di 4 bandar udara yaitu, Bandar Udara Tjilik Riwut Palangkaraya, Bandar Udara Radin Inten Lampung, Bandar Udara Sentani Jayapura dan Bandar Udara Fatmawati Bengkulu.
Untuk Penyertaan Modal Negara (PMN) pada 4 bandar udara diantaranya, Bandar Udara Binaka, Bandar Udara FL. Tobing, Bandar Udara Luwuk, Bandar Udara Banyuwangi dan KPBU di Bandar Udara Labuan Bajo.
"Skema Kerjasama di 9 bandar udara ini dapat mengalihkan anggaran sebesar Rp. 632 Milyar yang selanjutnya digunakan untuk penambahan anggaran pada 7 bandar udara prioritas," tutur Menhub.(helmi)