Transportasi Air dan Darat Sangat Dinanti Warga Pemkab Asmat Papua

  • Oleh : an

Rabu, 17/Okt/2018 06:21 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Tugas Pemerintah termasuk Pemkab Asmat Papua, salah satunya adalah bagaimana membangunan konektivitas yang membangkitkan mobilitas warga ke 24 distrik (222 kampung) yang hanya bisa diakses melalui sungai. "Saat ini tidak ada jalan darat menuju 24 distrik itu. Ada 4 pelabuhan sungai (Atse, Sawa Ernu, Bayun dan Agats) dan 16 dermaga," kata Kepala Lab Transportasi Unika Soegijopranoto Semarang Djoko Setijowarno kepada BeritaTrans.com, Rabu (17/10/2018).Menurutnya, banyak yang tidak mengetahui bahwa di Papua ada kabupaten yang hanya bisa dijangkau dengan transportasi air."Jalan darat hanya sepanjang 15 km menghubungkan Distrik Bayu dan Distrik Primapun," jelas Djoko.Prioritas pembangunan transportasi perairan di Kab. Asmat, menurut Djoko, harus menjadi perhatian bersama baik pemerintah pusat maupun pemda. "Sarana yang digunakan adalah speedboat, longboat dan perahu katinting. Tingkat keselamatan perairan masih rendah. Angka kecelakaan di perairan masih tinggi," sebut dia.Oleh karena itu, penyediaan kapal sungai yang berkeselamatan serta bimbingan teknis bagi awak kapal masih sangat diperlukan.Transportasi MahalPeran Kememhub dan juga kemenerian lain sangat dinanti hingga ke daerah Asmat. Transportasi masih sangat mahal untuk warga setempat."Sewa longboat untuk bawa barang dengan distrik terdekat sekitar satu jam bisa Rp 1 juta belum termasuk BBM," papar Djoko.Akhirnya, harga barang jadi mahal di distrik. Untuk menurunkan harga barang di distrik tersebut harus dibantu subsidi operasional atau pengadaan kapal yang lebih besar."Perum DAMRI atau PT ASDP bisa ditunjuk melakukan tugas khusus ini di Kab. Asmat," tegas Djoko.(helmi).