Stop ODOL Merupakan Upaya Tingkatkan Keselamatan Jalan

  • Oleh : an

Minggu, 18/Nov/2018 16:09 WIB


PEKANBARU (BeritaTrans.com) - Keselamatan adalah masalah utama dalam trasporasi jalan raya. Oleh karenanya, zero tolerance dalam pelanggaran overdimensi dan overloding (ODOL) perlu diterapkan di Indonesia mulai saat ini.Dirjen Perhubungan Darat (Hubdat) Budi Setiyadi bertekad masalah truk ODOL bisa diselesaikan akhir tahun 2018 ini. Ini bagian kontrak kerja dengan Menhub Budi Karya Sumadi.Dirjen Budi berharap agar tidak ada pihak yang berpikir perkara uang semata dan mengabaikan nyawa. Fakta membuktikan, truk ODOL sudah membahayakan keselamatan pengguna jalan.Harus kita rubah paradigma pemikiran begini. Kita akan berikan toleransi waktu untuk penerapan ODOL. Tapi, persoalan ini larut karena kita sendiri tidak punya komitmen dan integritas," kata Dirjen Budi pada FGD mengenai ODOL di Pekanbaru, Sabtu (17/11/2018) kemarin.Melalui siaran pers yang diterima BeritaTrans.com, Dirjen Budi menegaskan, kini sudah saatnya kita menggelorakan semangat dari Pekanbaru sampai seluruh Indonesia untuk gemakan stop ODOL!Potong Kendaraan OverdimensiGemilang Tarigan, Ketua Umum DPP Aptrindo yang turut hadir dalam acara ini mengajak anggotanya taat asas dan tidak melanggar ODOL sebagai upaya meningkatkan keselamatan transportasi."Kita tunjukkan komitmen dalam pemberantasan ODOL, melalui bertindak dengan cara memotong kendaraan/ truk yang mereka miliki agar sesuai ukuran dan ketentuan," seru Gemilang Tarigan.Kami perlu mengapresiasi 7 pengusaha yang menormalisasi kendaraannya di Riau ini. Namun hingga saat ini belum beroperasi karena belum uji kir dan ini merupakan PR bagi kita semua, ucap Gemilang.Sebelum aparat bertindak, tambah dia, sebaiknya pemilik kendaraan yang sudah jelas-jelang melanggar dimensi segera bertindak dan memotong kendaraannya sesuai aturan dan dimensinya.(helmi)