Sosialisasi Masif Tarif dan Bagasi Berbayar Bikin Masyarakat Lebih Paham

  • Oleh : Naomy

Sabtu, 09/Feb/2019 16:50 WIB


IMG-20190209-WA0031JAKARTA (BeritaTrans.com) - Sosialisasi terkait tarif angkutan udara dan bagasi berbayar dinilai masih perlu dilakukan secara masif dan akan membuat masyarakat lebih memahaminya. Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B. Pramesti minta agar operator dan regulatormeningkatkan sosialisasinya terhadap masyarakat luas terkait hal itu. "Operator dan regulator penerbangan harus mensosialisasikan setiap ketentuan baru terkait penyelenggaraan angkutan udara kepada masyarakat pengguna jasa transportasi udara dan pemangku kepentingan lainnya denganjelas dan tepat sasaran," urai Polana di Jakarta, Sabtu (9/2/2019).Saat ini kata dia, penerapan tarif angkutan udara kelas ekonomi dan pelaksanaan bagasi berbayar untuk kelompok pelayanan no frills (tanpa tambahan layanan) oleh badan usaha angkutan udara, telah memenuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku. Namun masyarakat masih belum tersosialisasi dengan baiksehingga menimbulkan gejolak pada saat penyelenggaraannya.Menurut Polana, terkait dengan komponen tarif, kelompok pelayanan, ketentuan bagasi dan komponen biaya angkutan udara harus diinformasikan secara transparan kepada masyarakat."Sebelum diterapkan, ketentuan- ketentuan tersebut sangat perlu disosialisasikan. Hal ini untuk menghindari dampak psikologis berupa keluhan dari masyarakat," ungkap dia.Polana juga menambahkan bahwa pihaknya saat ini tengah meninjau ulang beberapa Peraturan Menteri terkait tarif dan bagasi berbayar tersebut.Peraturan pertama adalah PM 185 tahun 2015 yakni ketentuan bagasi berbayar berkaitan periode permohonan, periode sosialiasasi dan periode evaluasi. Sedangkan peraturan kedua adalah PM 14 tahun 2016 terkait dengan formulasi dan perhitungan tarif batas atas dan batas bawah angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri kelas ekonomi serta pengaturan tarif sesuai kelompok pelayanan."Kita ingin semuanya win-win solution, dengan tetap mengutamakan keselamatan sebagai core bisnis penerbangan," pungkas Polana. Dua hari lalu, Ditjen Perhubungan Udara menuelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) terkait Tarif dan Bagasi Berbayar Penerbangan. (omy)