KNKT: Kebakaran Bus Trans Jakarta di Pasar Baru Karena Sistem Kelistrikan Tak Benar

  • Oleh : an

Selasa, 09/Apr/2019 17:37 WIB


FB_IMG_1554806381413JAKARTA (BeritaTrans.com) - Investigator senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang juga Investigator In Charge (IIC) dalam kasus kebakaran Bus Trans Jakarta di pasar Baru, Jakarta Ahmad Wildan mengatakan, kasus kebakaran bus itu dipicu oleh sistem kelistrikan yang tidak benar. "Ada instalasi kelistrikan dan kabel, tata latak bahkan pemasangan yang tidak benar di dalam bus itu. Akibatnya, saat beroperasi dan temperatur panas, mudah memicu api dan membakar habis bus naas itu," kata Wildan menjawab BeritaTrans.com di Jakarta, Selasa (9/4/2019).Kasus bus terbakar itu, lanjut bukan sekali terjadi di Trans Jakarta. Seama beberapa tahun terakhir, ada beberapa bus Trans Jakarta yang terbakar saat dioperasikan sehingga memicu kemacetan karena banyak orang melihatnya.Dalam kasus kebakaran bus Trans Jakarta di Pasar Baru lalu, menurut Wildan, pihaknyamenurutnkan tim investigator dan dia pimpin sendiri. "Hasilnya, kebakaran itu dipicu oleh sistem kelistrikan di bus yang tidak beres," jelas Wildan disela-sela Pelatihan Electric Load Analisys (ELA) di Kantor Trans Jakarta, Jaktim.Menurut akademisi senior STTD itu, selain kasus kebakaran yang terus berulang-ulang, pihak KNKT turun melakukan investigasi karena memang ada surat permintaan resmi ddari Dinhub DKI Jakarta.Plt Kadishub Jakarta SIgit Wijatmoko berkirim surat ke KNKT dan minta dilakukan investigasi terkait kasus kebakaran bus Trans Jakarta di Pasar Baru tersebut.Rekomendasi Para Para PihakMenurut Wildan, pihaknya sudaha menyiapkan sejulah rekomendasi yang akan diberikan kepada para pihak, mulai PT Trans Jakarta, Dishub DKI Jakarta, Dtjen Hubdat, bahkan pabrikan PT Hino Indonesia.Selama proses investigasi tersebut, tambah Wildan, pihak Hino Indonesia juga proaktif dan memberikan asistensi serta tenaga ahlinya untuk membantu proses investigasi bus yang terbakar habis itu."Setelah investigasi KNKT dan rekomendasi diberikan kepada para pihak, diharapkan tidak terjadi kasus serupa apalagi yang dipicu oleh penyebab yang sama." sebut dia."Jangan sampai ada bus atau truk terbakar lagi. Makanya, kita bersama harus mencegah dan memeprbaikinya," tegas Wildan.(helmi)