Tembak Jatuh Pesawat Ukraina, Presiden Iran Minta Maaf dan Salahkan Agresi AS

  • Oleh :

Sabtu, 11/Janu/2020 13:58 WIB


TEHERAN (BeitaTrans.com) - Angkatan Bersenjata Iran menyebut pihaknya tak sengaja menembak pesawat komersial Ukraina karena terdorong oleh peningkatan aktivitas penerbangan militer Amerika Serikat di titik-titik strategis Iran.Selain itu, berdasarkan keterangan resmi yang dirilis Press TV, sejumlah pusat pertahanan udara Iran melaporkan peningkatan aktivitas radar militer sehingga sistem pertahanan udara mereka lebih sensitif terhadap serangan.Dalam kondisi itu, menurut Angkatan Bersenjata Iran, pesawat Ukraine International Airlines dengan nomor penerbangan PS752 terbang mendekati pusat militer IRGC (Islamic Revolutionary Guard Corps), dengan kecepatan dan ketinggian mirip dengan pesawat yang akan melakukan serangan.Atas alasan itulah militer Iran meluncurkan serangan yang membuat pesawat terjatuh dan seluruh penumpang tewas. Iran kemudian meminta maaf atas tragedi tersebut dan menyatakan akan memperbarui persenjataan mereka sehingga insiden serupa tidak terulang.Insiden pesawat Ukraina bertipe Boeing 737 jatuh setelah lepas landas dari bandara Imam Khomeni di Teheran pada Rabu (8/1) pagi. Dua hari setelahnya beredar video yang menunjukkan detik-detik pesawat jatuh yang mengindikasikan insiden terjadi karena tembakan rudal.Namun Iran sendiri selama beberapa hari sempat membantah tudingan bahwa mereka menembak pesawat tersebut.Pada Sabtu (11/1) ini, merespons pernyataan Angkatan Bersenjata Iran, Menteri Luar Negeri Javad Zarif di akun Twitter-nya sontak menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut.Selang beberapa menit, Presiden Iran Hassan Rouhani melalui akun Twitter pribadi juga mengakui kesalahan menembak jatuh pesawat Ukraina dengan rudal."Investigasi internal Angkatan Bersenjata telah menyimpulkan bahwa misil yang ditembakkan karena kesalahan manusia dan menyebabkan jatuhnya pesawat Ukraina dan menewaskan seluruh penumpang yang tidak bersalah," cuit Rouhani."Investigasi akan berlanjut dan kami akan menuntut tragedi hebat ini sebagai kesalahan tak termaafkan. Republik Islam Iran sangat menyesali kesalahan ini, doa saya tujukan kepada semua keluarga yang berkabung. Saya mengucapkan belasungkawa yang tulus," ujarnya.Presiden Iran Hassan Rouhani mengakui kesalahan angkatan bersenjata negaranya yang tidak sengaja menembak jatuh pesawat Ukraina sehingga menewaskan 176 penumpang dan kru. Ia menyebut kesalahan itu tidak termaafkan."Penyelidikan internal Angkatan Bersenjata telah menyimpulkan bahwa rudal ditembakkan karena kesalahan manusia, dan menyebabkan jatuhnya pesawat Ukraina dan menewaskan seluruh penumpang yang tidak bersalah," demikian pernyataan Rouhani."Penyelidikan akan terus berlanjut untuk mengidentifikasi dan menuntut pihak yang bertanggung jawab atas tragedi hebat dan tak termaafkan ini. Republik Islam Iran sangat menyesali kesalahan ini, doa saya tujukan kepada semua keluarga yang berkabung. Saya mengucapkan belasungkawa yang tulus." Selain Rouhani, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif juga telah meminta maaf atas tragedi tertembak jatuhnya pesawat Ukraina bertipe Boeing 737.Angkatan bersenjata Iran dalam pernyataan resmi melontarkan alasan bahwa mereka tak sengaja meluncurkan serangan karena salah mengira pesawat sebagai musuh yang akan menyerang.Iran menyebut bahwa mereka juga terdorong oleh peningkatan aktivitas penerbangan militer Amerika Serikat di titik-titik strategis Iran.Sejak insiden yang menewaskan 176 orang itu, Rabu (08/01), Iran membantah rudal mereka menghancurkan pesawat rute Teheran-Kiev-Toronto tersebut.Insiden itu terjadi beberapa jam setelah Iran menembakkan rudal ke dua basis militer Amerika Serikat di Irak.Pesawat jenis Boeing 737-800 jatuh sesaat setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini di Teheran.Media massa di AS berspekulasi bahwa Iran keliru mengidentifikasi pesawat berpenumpang itu sebagai pesawat tempur. Perkiraan itu muncul karena dalam beberapa hari terakhir, Iran tengah menyusun serangan balas dendam terhadap AS.Iran meluncurkan sejumlah rudal ke basis militer AS di Timur Tengah sejak otoritas AS mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan Qaem Soleimani, pimpinan tinggi Garda Revolusi Iran.Dalam cuitannya di Twitter, Sabtu (11/01), Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, menyebut AS semestinya juga disalahkan dalam insiden pesawat penumpang Ukraina.Meski begitu, terdapat kekhawatiran bahwa bukti-bukti penting bakal dihilangkan. Alasannya, siaran televisi Iran memperlihatkan seorang penggali mekanik yang turut terlibat membersihkan puing-puing pesawat.Jumat kemarin, Menteri Luar Negeri Kanada, Francois-Philippe Champagne, mengingatkan Iran bahwa seluruh dunia menyaksikan yang terjadi. Ia berkata, keluarga para korban menginginkan kebenaran di balik insiden tersebut.Pernyataan Champagne keluar sehari setelah Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengaku mendapatkan laporan intelijen tentang pesawat Ukraina yang ditembak jatuh rudal darat Iran.Video yang didapatkan New York Times memperlihatkan sebuah rudal yang terbang di langit Teheran. Dalam video itu, ledakan besar kemudian terjadi setelah rudal menghantam pesawat.Sekitar 10 detik setelah kejadian itu, ledakan keras terdengar dari darat. Pesawat yang terbakar sempat terlihat terus mengudara.(ds/sumber CNN)