Driver Ojol & Debt Collector Bentrok di Surabaya, 3 Sopir Ojol Dilarikan ke Rumah Sakit

  • Oleh :

Jum'at, 19/Jun/2020 22:36 WIB


SURABAYA (BeritaTrans.com) - Sekelompok driver ojek online (ojol) di Surabaya terlibat kericuhan dengan orang-orang yang diduga adalah debt collectorKericuhan tersebut berakhir dengan tiga driver ojol yang dilarikan ke rumah sakit serta laporan polisi.Hal itu diakui Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Arief Rizky Wicaksana, Kamis (18/6/2020).Menurut Arief, pihkanya memang menerima laporan terkait insiden di Bambu Runcing tersebut."Iya benar sudah ada yang melapor. Masih kami proses penyelidikan," singkat Arief.Peristiwa berlangsung di sebuah kantor leasing di Jalan Taman Ais Nasution (depan monumen Bambu Runcing Surabaya) pada Kamis siang (18/6/2020).Kegaduhan itu mulanya disebabkan dari percekcokan antara debitur yang merupakan driver ojek online dengan sejumlah diduga debt collector.Bersitegang antara dua kubu tak cukup hanya dengan mulut. Salah satu kubu dianggap menyerang lebih dulu hingga menyulut emosi kubu lainnya.David Walalangi, humas Bambu Runcing menuturkan saat itu lima orang debitur yang kebetulan merupakan driver ojek online mendatangi kantor leasing untuk menanyakan pengajuan proses relaksasi kredit selama masa pandemi Covid 19.Setelah itu, mereka dijanjikan oleh pihak leasing tersebut akan diproses dan disampaikan ke pusat."Entah apa pemicunya, tiba-tiba saat teman-teman ini bertanya, ada sekelompok debt collector ini juga ikut maju. Sehingga terjadi cekcok dan berujung ke penyerangan terhadap teman-teman driver online," kata David.David menyayangkan jika sampai saat ini masih ada debt collector yang nekat beroperasi di tengah pandemi.Padahal, menurut David, seharusnya debt collector tidak ada sesuai dengan kebijakan Presiden saat diutarakan pada 3 Maret lalu."Yang kami sayangkan. Kenapa ada debt collector ini. Harusnya kan sudah tidak ada seusai perintah Pak Presiden," tambahnya.Akibat peristiwa tersebut tiga driver ojek online dirawat di Rumah Sakit Adi Husada Surabaya."Bisa lihat sendiri, ada yang bawa kayu. Batu. Teman kami driver ojek online alami luka dan dirawat di RS Adi Husada Surabaya," tandasnya.Sedang Kapolsek Genteng, AKP Anggi Ibrahim Saputra membenarkan peristiwa tersebut.Menurutnya, insiden itu dipicu kesalahpahaman antara dua kubu yang tidak telibat secara langsung dengan kepentingan relaksasi kredit."Kan ada lima debitur menanyakan program relaksasi. Kebetulan itu driver ojek online. Awalnya pengajuan itu tidak ada kata sepakat antara kreditur dan debitur. Sehingga diminta untuk kembali lagi nantinya akan diproses pengajuan ke pusat lagi. Sudah clear. Tetapi di luar ternyata sudah banyak massa debt collector sehingga terjadi adu mulut," kata Anggi saat dikonfirmasi.Lebih lanjut, massa kedua kubu yang terlibat kerusuhan itu bahkan tak mengerti persoalannya."Sebenarnya yang memiliki masalah kredit sudah selesai. Bahkan, saya kumpulkan lagi dan benar sudah selesai sementara massa di luar ini tidak tahu masalahnya. Ricuh sendiri bahkan ada yang saling kejar, mukul dan ada yang merekam," pungkas Anggi.(amt/tribunnews.com/foto:surya.co.id)

Tags :