Angkutan Pelabuhan Stop Operasi, Kerugian Rp2,1 triliun

  • Oleh :

Senin, 03/Jun/2013 22:21 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Operator angkutan barang dan peti kemas dari dan ke pelabuhan Tanjung Priok mengakui mereka rugi antara Rp.15-30 milliar, akibat setop operasi hari ini Senin (3/6/2013).Angka kerugian ini dihitung dari jumlah angkutan beroperasi tiap hari sekitar 15 ribu unit dikalikan ongkos angkut antara Rp1 juta (jarak dekat) dan Rp2 juta jarak panjang seperti Cikampek, Bandung dan sekitarnya, kata Wakil Ketua Angsuspel Organda DKI Jakarta, Sumihar Hutagaol, Senin sore.Biar mengalami kerugian kami tidak akan menyurutkan perjuangan operator angkutan pelabuhan Priok dalam menuntut keadilan berusaha di pelabuhan Priok," tambahnya.Aksi stop operasi angkutan pelabuhan juga terjadi di Semarang, Cirebon, Tj Priok, Lampung, Palembang, Dumai, Padang, Medan dan Sunda Kelapa.Ketua Angsuspel Organda DKI Jakarta, Gemilang Tarigan mengatakan total kerugian di pelabuhan Tanjung Priok hari ini. mencapai Rp2,1 triliun. Kerugian itu berasal dari berhentinya kegiatan jasa logistik, keterlambatan bongkar muat serta tersendatnya distribusi industri pendukung lainnya di kawasan Jabodetabek.Selain itu pembayaran denda keterlambatan pengembalian kontainer (demurage), dan sewa gudang /lapangan penumpukan yang ditanggung pemilik barang.Tarigan mengatakan pihaknya menyesalkan adanya pernyataan dari Dirut Pelindo II RJ Lino dan Meneg BUMN Dahlan Iskan yang menyatakan seolah tidak terjadi apa-apa di Priok.Sudah ada statment dari Dirut Pelindo II RJ Lino, bahwa bongkar muat di Priok normal. Bahkan Meneg BUMN seolah menyepelekan aksi kami, ujarnya. Pernyataan kedua pejabat itu, kata dia, justru memancing kemarahan anggota Organda Angsuspel DKI jakarta saat ini.Kami tadinya berencana menyetop aksi ini pada pukul 18.00 wib (sore ini), tetapi karena pernyataan-pernyataan itu kami kembali menggelar rapat untuk melanjutkan aksi, tuturnya. (wilam)