Pesawat MA60 Tergelincir di Myanmar

  • Oleh :

Selasa, 11/Jun/2013 10:30 WIB


MYANMAR Selain terjadi kecelakaan di Bandar Udara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur, pesawat terbang jenis MA60 buatan China tersebut, juga mengalami kecelakaan di Myanmar, Senin (10/6/2013) siang waktu setempat.Pesawat turboprop ini overshoot ketika melakukan pendaratan, terhenti di luar bandara setelah menabrak semak belukar. MA60 buatan Xian Aircraft Industrial Corporation tersebut mendarat di landasan pacu 020 Bandar Udara Kawthaung, pada pukul 13.05 waktu setempat, meluncur begitu saja tanpa bisa dikendalikan.Seperti dilansir The Aviation Herald, Senin (10/06/2013) malem melaporkan Pesawat berhenti setelah menabrak semak belukar dan pepohonan kecil, 60 meter dari ujung landasan. Pesawat terbang bernomor registrasi XY-AIP dan nomor penerbangan UB-309 terbang dari Bandar Udara Mawlamyine ke Bandar Udara Kawthaung, di Myanmar. Seluruh kursi di kabin, 60 kursi, terisi.The Aviation Herald juga melaporkan, tidak ada korban jiwa dari kecelakaan itu, tetapi baling-baling kedua mesinnya dilaporkan hancur. Kondisi cuaca saat kejadian dilaporkan memiliki jarak pandang sekitar 20 kilometer, angin kecepatan sedang (kurang dari tiga knot per jam) dari arah barat daya, berawan sebagian, dan temperatur udara sekitar 32 derajat celsius.Sering CelakaanPada 16 Mei 2013, MA-60 Myanmar Airways terbang dari Bandar Udara Heho ke Monghsat, di negara itu, overshoot saat mendarat. Dua orang luka serius, dan terjadi kerusakan besar pada pesawat. Diduga MA-60 mengalami malafungsi rem.Di Indonesia, kecelakaan MA-60 paling tragis terjadi pada 7 Mei 2011. Saat itu pesawat PK-MKZ bernomor penerbangan MZ8968 dari Bandar Udara Sorong kehilangan ketinggian dan jatuh bebas di laut, hanya 500 meter menjelang landasan pacu Bandar Udara Kaimana, Papua.Kondisi cuaca dalam penerbangan yang menewaskan dua pilot, dua awak kabin, dan seorang juru teknik penerbangan, serta 21 pemakai jasanya, itu diketahui buruk dengan visibilitas sangat terbatas.Seorang ahli rancang bangun pesawat terbang dari China itu, Lu Hai merekomendasikan KNKT segera menetapkan agar Merpati Nusantara Airlines status grounded alias ditutup. (machda)