Jika pemerintah dalam waktu dekat akan menaikkan harga BBM di Indonesia, jelas akan memberikan pengaruh terhadap konsumsi BBM serta akan merubah pola perjalanan, semakin besar kenaikan yang diberlakukan akan semakin besar pula pengaruhnya.Dengan mengacu kepada referensi besarnya elastisitas permintaan BBM terhadap harga sebagaimana dikutip dari tulisan Todd Litman dalam Understanding Transport Demands and Elasticities: How Prices and Other Factors Affect Travel Behavior yang ditunjukkan dalam tabel berikut:Dengan memperhatikan nilai elastisitas maka beberapa sisi positif dari sudut pandang lalu lintas yang akan bisa diperoleh dengan kenaikan harga BBM yaitu pengurangan arus lalu lintas karena akan terjadi peralihan ke moda angkutan umum, jalan kaki dan sepeda, yang juga akan mengakibatkan peningkatan kecepatan lalu lintas serta pengurangan emisi gas buang kendaraan.Namun ada beberapa sisi negatip yang akan dihadapi yaitu semakin tingginya penggunaan sepeda motor yang pada gilirannya mengakibatkan peningkatan angka kecelakaan yang terkait dengan sepeda motor.Langkah yang harus dilakukanGuna mengantisipasi dampak kenaikan harga BBM, beberapa langkah yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah maupun pemerintah daerah yaitu meningkatkan kapasitas dan pelayanan angkutan umum, memperbaiki fasilitas pejalan kaki dan pesepeda untuk meningkatkan kenyamanan pejalan kaki/pesepeda.Guna mendukung peningkatan pelayanan angkutan umum juga perlu dipertimbangkan pula peningkatan subsidi angkutan umum yang seyogyanya dapat diambil dari pengurangan subsidi bahan bahan bakar.Langkah lain yang juga perlu dipertimbangkan pemerintah adalah penetapan kuota kendaraan bermotor khususnya sepeda motor untuk kawasan perkotaan dan ikut menaikkan harga bahan bakar yang digunakan untuk sepeda motor. Memang ini bukan merupakan ide yang baik bagi pemilik atau calon pemilik kendaraan bermotor namun langkahnya tetap harus dilakukan karena sebagian besar jalan dikota-kota metropolitas sudah mengalami kejenuhan sehingga mengakibatkan sistem lalu lintas menjadi tidak efisien lagi.Iskandar Abubakar @iskandarabu