Pemanfaatan Bahu Jalan Untuk Lalu Lintas

  • Oleh :

Selasa, 15/Okt/2013 16:50 WIB


Pemanfaatan bahu jalan oleh pengendara kendaraan bermotor saat ini sudah merupakan pemandangan sehari-hari di jalan tol, walaupun tetap kucing-kucingan dengan polisi lalu lintas. Padahal kalau dimanfaatkan oleh lalu lintas pada saat jam puncak dapat meningkatkan kapasitas secara signifikan.Tingkat penggunaan bahu jalan untuk kendaraan yang berhenti darurat memang tidaklah terlalu tinggi, sehingga kalau dimanfaatkan secara terbatas dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kapasitas jalan.Pemanfaatan bahu jalan raya secara paruh waktu dilakukan di beberapa negara Eropa seperti Jerman, Belanda dan Inggris. Umumnya, pelaksanaan penggunaan bahu dilakukan berdasarkan kebijaksanaan manajemen lalu lintas. Volume lalu lintas menentukan pemanfaatan.Gambar 1. Pemanfaatan bahu di jalan raya JermanUntuk menerapkannya di Eropa menggabungkan dengan sejumlah fitur unik jalan, yang mencakup antara lain: Bahu dilengkapi dengan gantry yang dilengkapi sinyal yang menyatakan kapan bahu bisa digunakan untuk lalu lintas, penerapan tehnologi pengawasan elektronis, deteksi insiden canggih termasuk monitoring arus dengan kamera CCTV, serta dilengkapi dengan celukan jalan tempat perhentian darurat.Gambar 2. Celukan di bahu untuk kendaraan berhenti darurat di JermanPenerapan di IndonesiaLangkah yang dilakukan di Eropa dapat ditiru penerapannya di Indonesia. Dan kalau diterapkan akan lebih baik ketimbang menggunakan jalur lawan seperti sekarang dilaksanakan di jalan tol dalam kota. Untuk itu perlu dibicarakan mekanismenya antara Kementrian Perhubungan, Kementrian Pekerjaan Umum serta Kepolisian RI.Langkah berikutnya yang perlu dipersiapkan adalah perangkat kerasnya, seperti isyarat lalu lintas yang menyatakan kapan bahu bisa digunakan, perangkat pengawasan elektronis, detektor lalu lintas.Untuk tetap memberikan peluang kepada kendaraan yang memerlukan berhenti tetap dibangunkan celukan pemberhentian darurat.Iskandar Abubakar / @iskandarabu