JAKARTA (beritatrans.com) -- Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Indonesia mengumumkan hasil investigasi sementara kecelakaan Bintaro yang terjadi beberapa waktu lalu. Penyebabnya adalah perlintasan kereta yang terhalang oleh truk tangki Pertamina.Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan LLAJ KNKT, Kusnendi Soehardjo, mengatakan, pada 9 Desember 2013 jam 11.15 terjadi benturan bagian kiri tangki pertamina B 9265 SHE dengan kabin masinis, hal itu dikarenakan truk berada pada satu lintasan sebidang.Pintu perlintasan yang tidak sinkron, sehingga telat menutup jalan, menjadi salah satu faktor kecelakaan, ucapnya.Menurutnya, permukaan jalan perlintasan dengan rel tidak rata, ada perbedaan sekitar 5 cm sehingga laju truk menjadi terhambat.Sebelum truk tertabrak, di depannya ada dua sepeda motor yang menjadi penghambat untuk sopir memajukan truk.Masinis sudah berusaha melakukan pengereman sebanyak dua kali untuk menghindari tabrakan, teknisi kereta pun sudah memberi tahu kepada penumpang bahwa akan terjadi kecelakaan, tuturnya.Truk terpental sekitar 20-25 meter, lalu tangki terbakar. Sebelah kiri tangki dan sebelah kiri KRL yang mengalami rusak parah akibat kecelakaan tersebut.KNKT sudah melakukan investigasi dan mengeluarkan rekomendasi kepada intansi-intansi terkait, diantaranya, Dinas Bina Marga, Dinas Perhubungan, Dinas Pertamanan, serta PT Kereta Api Indonesia.Kita berikan rekomendasi, agar segera lokasi diperbaiki, mulai dari ranting pohon yang menghalangi, maupun jalan yang tak rata, dan pemberlakuan jalur satu arah oleh Polisi, pungkasnya.(gis)