Prasetyo: Bandara Sorong harus Bisa Buka 24 Jam

  • Oleh :

Minggu, 08/Mar/2015 16:36 WIB


SORONG (beritatrans.com) - Bandara bandara di kawasan timur Indoensia (KTI) akan diupayakan untuk bisa buka 24 jam sehari. Selama ini, bandara-bandara seperti di Papua hanya bukam sampai jam 17.00. Kemudian bukan lagi jam 05.00, untuk melayani penerbangan pertama sekitar jam 06.00 baik yang pesawat take off atau landing."Kita akan usahakan bandara di KTI seperti Bandara Eduard Domine Osok, Sorong Papua Barat untuk buka 24 jam. Denan begitu, mereka bisa melayani penerbangan malam hari," kata Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Suprasetyo pada beritatrans.com disela-sela kunungan ke Sorong, Papua akhir pekan lalu.Menurutnya, Bandara Sorong akan segera ditingkatkan menjadi bandara international. Konsekuensinya, andara di Kepala Burung Papua itu harus siap buka dan melayani penerbangan selama 24 jam sehari."Bandara pemerintah seperti di Sorong Papua Barat harus bisa mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah. Jangan dulu memikirkan ada penerbangan atau tidak. Tapi pemerintah harus mempelopori dan memberikan pelayanan terbaik. Dengan begitu, akana memicu dunia usaha termasuk maskapai penerbangan mau masuk ke daerah seperti Sorong, Manokwari, Jayapura dan lainnya," kata Prasetyo lagi.Dia memberikan contoh, saat Alfamart atau Indomart akan membuka gerai tak menanyakan apakah laku kalau saya buka gerai sampai 24 jam sehari. Tapi, jika gerai itu buka dan siap melayani konsumen sampai 24 jam, tentu akan ada konsumen yang datang. "Dalam hal ini, bandara pemerintah atau BUMN harus bisa memulai membuka keterisolasian antardaerah. Selama ini, banyak investor yang terkendala ke Papua dan Papua Barat karena penerbangan ke daerah itu sangat minim. Bandara hanya buka sampai jam 17.00. Ke depan masalah itu perlahan harus diatasi bersama Pemerintah Pusat, Pemda dan dunia usaha," jelas Dirjen.Mantan Atase Perhubungan Indonesia di Amerika Serikat (AS) itu mengatakan, dalam kondisi terbatas dan serba minim, maka peran pemerintah dan BUMN harus tampil duluan. "Untuk membuka jaur transportasi ke daerah terencil seperti Papua misalnya, maka peran bandara pemerintah dan BUMN harus tampil di depan. Kita justru harus memulai untuk mengajak dan menggaet wisatawan dan investor ke daerah," papar Prasetyo.Pantauan beritatrans.com di Sorong akhir pekan lalu, hampir semua penerbangan Garuda Indonesia ke Sorong selalu penuh terisi. Pesawat tipe kecil yang dioperasikan BUMN penerbangan itu hampir tak ada seat yang kosong. Saat ini ada beberapa penerbangan yang dilayani Garuda Indonesia tujuan Sorong atau sebaliknya.Garuda Indonesia pertama kali landing di Bandara Sorong jam 16.25 WITA untuk melanjutkan penerbangan ke Manokwari, Biak dan terakhir di Jayapura. Selain Garuda Indonesia, beberapa maskapai nasional seperti Sriwijaya Air, Lion Air, Express Air juga melayani penerbangan ke Sorong dan beberapa kota di Papua itu. Penerbangan itu rata-rata dari Jakarta atau paling tidak dari Bandara Hassanudin Makassar atau Ngurah Rai Bali.(helmi)