Bongkar Muat Petikemas Naik 400% di Pelabuhan Lembar

  • Oleh :

Jum'at, 17/Apr/2015 07:09 WIB


SURABAYA (beritatrans.com) - Meningkatnya arus petikemas di Pelabuhan Lembar, Nusa Tenggara Barat juga diikuti dengan peningkatan produktivitas kerja di pelabuhan tersebut. Tak tanggung-tanggung, peningkatan produktivitas kerja di pelabuhan tersebut mencapai 400 persen. Peningkatan itu terjadi pasca-kedatangan dua unit alat bongkat muat baru jenis fixed crane pada pertengahan Februari lalu.General Manager Pelindo III Cabang Lembar Mudjiono mengatakan alat bongkar muat jenis fixed crane tersebut khusus digunakan untuk bongkar muat petikemas. Selama ini pelayanan bongkar muat petikemas di Pelabuhan Lembar menggunakan crane darat dan crane kapal. Produktivitas kedua alat tersebut hanya 8 boks per jam."Satu fixed crane dapat menangani petikemas hingga 16 boks per jam. Jadi dengan dua alat baru ini dalam satu jam kami bisa menangani 32 boks petikemas," kata Mudjiono seperti dikutip beritajatim, Kamis (16/4/2015). Menurut Mudjiono, untuk mendatangkan kedua alat itu Pelindo III mengeluarkan biaya sebesar 2,74 juta dolar AS. Kedua alat itu didatangkan Pelindo III dari Tiongkok.Selain menerima tambahan dua unit fixed crane, Pelabuhan Lembar juga akan menambah lapangan penumpukan petikemas seluas 9.000 meter persegi. Lapangan penumpukan itu akan memperkuat lapangan yang sudah ada yang memiliki luas 18.650 meter persegi. Hal itu dilakukan melihat arus petikemas yang semakin meningkat. "Saat ini kapasitas lapangan penumpukan sekitar 876 TEUs. Dengan adanya penambahan ini akan menjadi 1.200 TEUs," lanjutnya.Sementara itu, Kepala Humas Pelindo III Edi Priyanto mengungkapkan arus petikemas di Pelabuhan Lembar pada tahun 2014 lalu mencapai 27.080 TEUs. Jumlah tersebut naik 33 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 20.389 TEUs. Peningkatan itu, kata Edi menunjukkan pengiriman barang melalui petikemas semakin diminati oleh para pemilik barang. "Ini juga menunjukkan permintaan barang di kawasan itu meningkat. Artinya perekonomian disana juga meningkat," katanya.Namun demikian, peningkatan arus petikemas di Pelabuhan Lembar tidak diimbangi oleh pertumbuhan industri di kawasan tersebut. Selama ini Pelabuhan Lembar hanya sebatas menjadi pelabuhan tujuan bagi pengiriman barang. Belum ada komoditas yang dijual keluar. Kondisi itu menyebabkan tingginya harga barang yang berasal dari luar kawasan tersebut."Sekali datang kapal-kapal dari Surabaya membawa sekitar 250 boks petikemas berisi berbagai jenis komoditas. Kembali ke Surabaya mereka hanya membawa lima petikemas yang ada isinya. Sisanya kosong," ungkapnya.(tiefa).

Tags :