Safari Ramadan Di STTD, Tommy Tausiyah Di Masjid Nurul Fikri

  • Oleh :

Selasa, 30/Jun/2015 05:48 WIB


BEKASI (beritatrans.com) Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan Wahju Satrio Utomo, SH, M.Si kembali melanjutkan Safari Ramadhan. Kali ini, Tommy, begitu biasa disapa, bersama rombongan datang datang memberikan tausiyah saat salat tarawih keluarga besar Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Bekasi, Senin (29/6/2015).Berbeda dengan Safari Ramadhan sebelumnya, Tommy datang dan langsung bergabung dengan civitas academika STTD Bekasi dalam acara salat tarawih bersama. Sedangkan di sekolah lain, mantan Karo Umum Kementerian Perhubungan itu memberikan arahan kepada staf di ruang rapat atau aula kampus yang bersangkutan.Malam ini, Tommy datang langsung bergabung dengan jamaah Masjid Nurul Fikri, kompleks kampus STTD Bekasi. Dengan mengenakan seragam pakaian dinas harian (PDH) lengkap dengan peci hitam, ia diberi kehormatan untuk memberikan Tausiyah Ramadhan kepada ratusan taruna serta pimpinan STTD Bekasi.Ramadhan adalah bulan pernuh berkah, bulan penuh rahmat dan isilah bulan suci ini dengan memperbanyak amal dan pengabdian yang terbaik. Allah Swt Tuhan Yang Maha Esa tak pernah tidur dan akan selalu mendengar dan mengabulkan doa kita. Selain bekerja yang baik dan profesional, sebagai umat Islam yang taat kita juga harus berdoa dan jangan pernah putus asa, pesan Tommy mengawali tusiyahnya.Tarawih STTDPada kesempatan tersebut, dia menyampaikan kisah inspiratif, mengenai pentingnya bekerja yang jujur, ikhlas dan profesional. Alkisah, ada tiga sekawan yang sepakat membangu usaha, salah satunya yang mengelola sedang hasilnya dibagi bersama. Dengan usaha keras itu, maka majulah usaha yang mereka bangun dan untungnya terus bertambah, kata Tommy bercerita.Implikasinya, hasil dan kesejahteraan yang meraka peroleh dibagi rata. Namun di tengah jalan, si operator bisnis itu tergoda bujuk rayu syetan dan berbuat curang. Pada satu kesempatan, perusahaan mendapat proyek besar dan untung besar pula. Tapi dia tidak jujur, dan diambil keuntungan itu masuk kantong sendiri. Kasus itu terus berulang-ulang tanpa diketahui dua teman kongsinya itu.Namun karena uang yang dikumpulkan tidak halal dan diperoleh dengan menipu temannya, maka harta tersebut kurang berkahnya bila tak mau disebut tidak berkah. Satu hari, ada petugas polisi yang datang ke rumah dan mengabarkan, anaknya ditangkap karena menjadi pengedar dan pengguna narkoba. Bapak harus ke kantor polisi sekarang untuk menyelesaikan kasus ini, kata polisi.Akhirnya bapak itu harus menanggung akibatnya semua. Selain harus mengobati ketergantungan narkoba yang notabene menghabiskan uang sangat banyak. Uang dan harta berlimpah yang dikumpulkan dengan cara tidak halal dengan menipu temannya itu habis untuk berobat anaknya, kisah Tommy.Hikmah yang bisa dipetik dari kasus ini, menurut Tommy, kita harus bekerja dengan profesional, jujur dan ikhlas karena Allah Swt. Selanjutnya mengumpulkan harta dengan cara yang baik dan halal. Harta yang diperoleh pun akan berkah dan besar manfaatnya. Dalam kisah tersebut, harta yang diperoleh dengan tidak halal, akhirnya akan hilang dan diambil kembali oleh Allah Swt dengan cara yang tidak disangka-sangka, papar Tommy.Sebagai manusia, tambah dia, kita harus berusaha dan berdoa, Allah yang akan menentukan semuanya. Tapi, usaha dan harta yang dikumpulkan itu harus dilakukan secara baik dan halal. Jangan curang apalagi menipu dan mengambil hak orang lain secara semena-mena. Semua pasti akan akan balasannya, dan semua itu bisa datang tanpa kita duga, terang Tommy. Oleh karena itu, bulan Ramadhan yang pernuh berkah ini merupakan momentum yang baik untuk membersihkan diri dan harta yang kita peroleh. Lakukan semua dengan niat baik karena Allah Swt dan berikanlah harga orang lain sesuai ketentuan agama. Mari kita koreksi dan benahi diri kita masing-masing. Momentum Ramadhan merupakan waktu yang tepat untuk introspeksi itu, tegas Tommy.(helmi)