Jalur KA Ke Pelabuhan Tanjung Priok Tersandung Lahan Di Lorong 11 & 12

  • Oleh :

Sabtu, 29/Agu/2015 07:48 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) Pembangunan rel kereta api pelabuhan tujuan Tanjung Priok oleh PT Kereta Api Indonesia hingga saat ini tersandung pembebasan lahan. Padahal, jika ada kereta api pelabuhan ini terealisasi, maka arus barang akan lebih cepat.Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan, jaringan kereta ke pelabuhan yang mengalami masalah pembebasan lahan adalah lorong 11 atau 12. Pasalnya, tanah tersebut bukanlah tanah milik Pelindo II melainkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)."Kita sudah komunikasi ke Menteri PU (Basuki Hadimuldjono). Kebetulan Menterinya mau ke Purwokerto naik kereta api, beliau mengizinkan kita," jelas dia di Kantor Pertamina Pusat, Jakarta, Jumat (28/8/2015).Menurut Edi, pihaknya akan bisa mulai mengerjakan konstruksi tersebut secepatnya. Diharapkan, proyek ini dapat selesai dalam waktu enam bulan. "Tahun depan pasti selesai, karena konstruksinya itu kan cepat dan kilometernya enggak panjang," tutur Edi."Tadinya kan diturunkan di Pasoso, sekarang langsung ke Tanjung Priok jadi ini akan menolong di masalah handling-nya tadi. Kita berharap, dengan masuknya ke situ, maka angkutan peti kemas ini bisa costnya bisa jadi menurun. Dari Gedebage, dari tanjung perak masuk ke sana," tambah dia.Oleh karena itu, dia berharap dengan rampungnya persoalan pembebasan lahan, maka pembangunan bisa dilakukan secepatnya, sehingga target pengoperasian kereta api pada 2016 bisa segera terlaksana."Karena saat ini kita selesaikan tanahnya. Karena kereta api itu permasalahannya itu hanya tanah. Kalau tanahnya selesai, konstruksinya itu sangat biasa," ujarnya. (helmi).