Tambah Pesawat Latih, BPPP Banyuwangi Komit Percepat Diklat Taruna Penerbang

  • Oleh : an

Jum'at, 18/Des/2015 05:02 WIB


BANYUWANGI (BeritaTrans.com) - Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan (BPPP) Banyuwangi Kol Laut (P) Deddy Suparli menyambut gembira kedatangan tiga pesawat latih masing-masing PK-BHI, PK-BHY dan PK-BHJ.Pesawat itu sudah diresmikan penggunaannya oleh Kepala BPSDM Perhubungan Wahju Satri Utomo,SH, M.Si usai Wisuda Pilot Batch 3 di Hanggar Pesawat BPPP Banyuwangi, Kamis (17/12/2015).Pesawat baru yang datang langsung dari pabrikan Cess AS itu akan memperkuat armada latih taruna BPPP Banyuwangi menjadi 12 unit. Sebelumnya, Banyuwangi School of Pilot itu sudah memiliki 9 pesawat latih dari berbagai jenis dan tipe.Menurut Deddy, pihaknya komit untuk mempercepat proses diklat taruna, termasuk siswa dari Polri dan putra-putri Papua dan Papua Barat di BPPP Banyuwangi. Saat ini ada 8 siswa pilot dari Polisi Udara (Polud) hasil kerja sama dengan Ditpolairud Mabes Polri."Siswa penerbang dari Polri ini mengambil program PPL, jadi 50 jam terbang sudah cukup. Karena kendala erupsi Gunung Raung yang lalu, mereka terpaksa belum bisa diwisuda," jelas Deddy menjawab BeritaTrans.com.Sesuai kontraknya, mereka harus selesai November 2015. "Namun saat menjadi Kepala BPPP Banyuwangi, mereka belum naik simulator. Sebelumnya ada hambatan cuaca dan tak bisa terbang, dan menghambat proses kelulusan dan wisuda mereka," papar Pamen TNI-AL itu lagi.Dengan datangnya pesawat latih baru, tambah Deddy, BPPP Banyuwangi bertekad untuk secepatnya menyelesaikan program diklat mereka. "Setelah dilantik akan diserahkan kembali ke kesatuan mereka," tandas Deddy.IMG_20151216_165626_editSiswa Polud PolriSementara, dua siswa penerbang dari Polud Eri dan Aan mengaku siap mempercepat penyelesaian program diklat di BPPP Banyuwangi."Kita ingin secepatnya diklat PPL ini selesai dan bisa kembali ke kesatuan Dit Polairud di Pondok Cabe, Tangerang, Banten," kata Bribda Aan Satria.Menurut Aan, seharusnya dia sudah menyelesaikan diklat penerbang di BPPP Banyuwangi akhir tahun 2015. "Tapi karena ada erupsi Gunung Raung dan tak bisa latihan terbang, akhirnya kita menjadi terlambat. Semoga cuaca bersahabat dan ada tambahan 3 pesawat latih akan mempercepat proses diklat ini," tegas Aan yang didampingi koleganya Bribda Eri.(helmi)

Tags :