Rizal Ramli Pertanyakan Operasional Pelabuhan Kalibaru Mundur Lagi Jadi Juni 2016

  • Oleh :

Jum'at, 19/Feb/2016 00:51 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mempertanyakan target oeprasional proyek pembangunan Container Terminal 1 New Priok atau Pelabuhan Kalibaru yang mundur lagi dari seharusnya Januari 2016 menjadi Juni 2016."Yang saya ketahui, ini jadwalnya mundur terus. Dikhawatirkan terjadi cost off run, anggarannya berubah terus. Juga terjadi loan overpricing di mana ongkosnya semakin tinggi, tolong dijelaskan," katanya di Kantor PT Pelindo II Jakarta, Kamis.Di depan jajaran Pelindo II dan anak perusahaannya PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI), Rizal mengungkapkan adanya kebutuhan terminal tambahan untuk menambah kapasitas di Pelabuhan Tanjung Priok."Pelabuhan yang sekarang memang terlalu padat. Kapasitasnya di atas kemampuannya. Memang butuh Kalibaru," ujarnya.Menanggapi permintaan Rizal, dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PPI Retno Soelistiyanti menjelaskan mundurnya target penyelesaian konstruksi karena waktu pengurusan perizinan yang molor hingga sembilan bulan."Kalau belum diperoleh izinnya, tidak bisa bangun," katanya.Selain waktu perizinan yang panjang, menurut Retno, juga ada masalah sosial lantaran konstruksi akses jalan harus melewati lahan hunian warga."Proyek ini juga bersinggungan denhan proyek pemerintah lainnya, misalnya jalan common gate (area pemeriksaan karantina dan bea cukai) yang harus disesuaikan dengan proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat," katanya.Retno mengungkapkan, pihaknya hanya meminta penyesuaian target proyek ke Juni 2016 untuk beberapa hal di lapangan."Sudah trial (ujicoba), jalan siap, listrik juga sudah siap, tapi untuk operasi keseluruhan kan common gate harus siap semua," ujarnya.Terkait anggaran, Retno menegaskan tidak ada pembengkakan investasi."Kita pakai dolar AS dan rupiah, ditotal masih sekitar Rp10 triliun - Rp11 triliun," katanya.Mendengar penjelasan Retno, Rizal menginstruksikan agar jajaran Kemenko Kemaritiman segera berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk mempercepat pembangunan "common gate" yang terkendala tersebut.(ant).

Tags :