Oleh :
JAKARTA (Berita Trans.com) - Pengoperasian kereta pengangkut petikemas dari Pasoso, Pelabuhan Priok ke Gedebage , Bandung yang semula dijadwalkan 1 Maret 2016 molor.Pengoperasian kereta petikemas ini digagas PT Multi Terminal Indonesia (MTI) bekerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Berangkat dari Unit Terminal Emplasmen Pasoso (UTEP) Pelabuhan Priok ke Bandung via Gedebage dan sebaliknya Sekretaris Perusahaan PT MTI, Iwan Kurniawan dihubungi Selasa (22/3/2016) mengatakan penundaan pengoperasian kereta petikemas antara lain karena pemerintah masih menata Stasiun JICT serta masih belum gairahnya pemilik barang/importir/eksportir untuk menggunakan angkutan kereta api.Sebelumnya, PT.MTI memasang tarif Rp 3.200.000 untuk petikemas 20 feet dan 3.900.000 untuk ukuran 40 feet. Pelayanan dari terminal di Pasoso. ke pabrik di Bandung sampai depo untuk pengembalian petikemas kosong. Layanan yang sama juga untuk barang ekspor.Selain penundaan kereta petikemas, pengoperasian Halal Hub Port (HHP) di Jl. Bangka No 1 Pelabuhan Tanjung Priok yang semula disebut sebut akan beroperasi Maret ini nampaknya juga bakal molor. Menurut pemantauan di lapangan, lokasi HHP sampai Selasa (22/3/2016) masih sepi. Iwan mengatakan HHP belum beroperasi karena masih ada sedikit pekerjaan belum selesai.Untuk pengoperasian Halal Hub Port (HHP) PT.MTI bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), sebagai lembaga punya ototitas mengeluarkan sertifikat halal.Fasilitas HHP dilengkapi gudang seluas 6.624 m2 dan lapangan seluas 33.236 m2 akan dijadikan area transit bagi logistik dari negara non muslim dengan tujuan negara negara mayoritas berpenduduk muslim dan juga untuk distribusi dalam negeri. Di fasilitas HHP inilah barang tersebut diperiksa untuk menjamin kehalalannya bagi masyarakat muslim. (wilam)