Tommy: Akan Ada Lonjakan Kebutuhan SDM Profesional Bidang KA

  • Oleh :

Kamis, 21/Apr/2016 12:19 WIB


BEKASI (BeritaTrans.com) pemerintahan Jokowi-JK komitmen membangun Indonesia menjadi lebih baik lagi. Strategi yang akan diterapkan adalah membangun mulai dari daerah pinggiran, termasuk daerah perbatasan dengan negara tetangga.Demikian disampaikan Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan Wahju Satrio Utomo,SH, M.Si mengawali presentasinya dalam diskusi di Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) bersama Ketua Dewan Pakar Assosiasi Logistik Indonesia dan Dirut Kereta Cepat Jakarta Bandung Ir.Hanggoro Budi Wiryawan di Aula Girisoeseno Hadihardjono, Kamis (21/4/2016).Konsekuensinya, lanjut Tommy, sapaan akrab dia, kita di Kementerian Perhubungan harus menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang andal di seluruh moda transportasi di Tanah Air. Pemerintah sudah siap membangun KA Cepat Jakarta-Bandung. Sejalan dengan itu, harus disiapkan angkutan pemadu modanya, sehingga bisa bersinergi antara berbagai moda transportasi guna mewujudkan layanan transportasi yang makin efisien, jelas dia.Dengan mengutip data Bappenas, menurut Tommy, sampai tahun 2019 mendatang Pemerintah akan membangun bus rapit transit (BRT) senilai Rp6,5 triilun. Lebih dari 3.000 bus akan dibeli dan didistribusikan ke 34 provinsi di Tanah Air. Untuk Pemprov DKI Jakarta sudah diberikan sekitar 600 unit bus. Semua itu tentu harus ada SDM profesional yang akan mengoperasikan, papar Tommy.Selain itu, Pemerintahan Jokowi-JK juga akan membangun jaringan keret api (KA) baik di Jawa dan Sumatera serta daerah lainnya seperti Sulawesi, Kalimantan sampai Papua dan Papua Barat. Yang paling baru adalah proyek KA Cepat Jakarta-Bandung yang sudah dimulai pembangunannya. Sebentar lagi, tentu akan ada lonjakan kebutuhan SDM profesional di bidang KA ini, sebut Tommy.Oleh karena itu, lembaga pendidikan dibawah BPSDM Perhubungan seperti STTD Bekasi, API Madiun, PKTJ Tegal serta BP2TD Bali dan Palembang dan sebentar lagi BP2TD Mempawah, Kalimantan Barat harus segera merekrut, mendidik dan menyiapkan SDM profesional di bidang KA serta transportasi pendukungnya itu.Ini peluang besar dan kesempatan emas bagi sekolah-sekolah transportasi darat BPSDM Perhubungan. Mereka harus mampu mendidik dan meluluskan SDM yang profesional dan siap bersaing di bidangnya. Jangan sampai kesempatan itu justru diambil SDM asing yang mulai masuk di era MEA ini, tandas Tommy.zulam ketutUntuk Samakan PersepsiKetua STTD Zulmafendi, SE, M.Sc dalam sambutan pengantar diskusi mengatakan, pihaknya menggelar seminar mengenai pembangun jaringan KA dengan integrasinya dengan jaringan antar moda dimaksudkan untuk menyamakan persepsi antara dunia pendidikan khususnya STTD dengan dunia usaha, seperti operator KA Cepat Jakarta-Bandung.STTD sebagai lembaga pendidikan harus menyiapkan SDM yang unggul. Prodi Perkerataapian di STTD harus lebih dikembangkan sesuai dinamika dan kebutuhan dunia usaha, termasuk operator KA Cepat Jakarta-Bandung. Kita perlu duduk bersama untuk membahas bagaimana sebaiknya langkah kita di masa mendatang, papar Zulma, sapaan akrab dia.Pada akhir acara ini, tambah dia, STTD akan melakukan kerja sama terutama di bidang pengembangan SDM dan penyerapannya dengan para pemangku kepentingan, termasuk KA Cepat Jakarta-Bandung. Dengan begitu, diharapkan kualitas lulusan STTD makin bagus serta tingkat penyerapan lulusan yang lebih tinggi, tegas Zulmafendi.(helmi)