Arif Wibowo: Garuda Lirik Pasar Penerbangan Ke AS Melalui Narita Jepang

  • Oleh : an

Selasa, 14/Jun/2016 06:14 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Maskapai nasional Garuda Indonesia kembali melirik pasar penerbangan ke Amerika Serikat (AS). Negeri Paman Sam itu masih cukup menjanjikan bagi Garuda Indonesia, meski harus disikapi dengan bijak dan ekstra hati-hati. Jangan sampai penerbangan ke AS hanya impas, atau BEP saja."Kita lagi mikir mau terbang LA (Los Angeles) atau New York," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia M.Arif Wibowo di Jakarta, akhir pekan lalu.Dikatakan Arif, penerbangan Garuda Indonesia ke AS harus difikirkan dan direncanakan dengan ekstra hati-hati. Jangan sampai penerbangan sejauh itu dengan menggunakan pesawat B-777 hanya impas saja. "Kita inginnya bisa menggarap pasar penumpang sekaligus kargonya. Jika itu bisa dilakukan sangat bagus," kilah orang nomor satu di BUMN penerbangan itu.Disela-sela buka puasa bersama Menhub Ignaisus Jonan pekan lalu, anjut Arif Wibowo, Garuda Indonesia bisa saja terbang melalui Bandara Narita, Jepang. "Transit melalui Narita masih lebih menjanjikan dibandingkan alternatif lainnya, seperti Biak misalnya," aku Arif lagi.Sebelumnya, Garuda Indonesia pernah terbang ke AS, melalui Biak, Papua. Selain itu juga transit di Jepang sebelumnya melanjutkan penerbangan ke AS dengan menyeberangi Samudera Atlantik. Sayang, rute tersebut ditutup oleh Garuda Indonesia karena alasan ekonomi.Seperti diketahui, menurut Arif wibowo, pangsa pasar penerbangan AS ke Indonesia mencapai 400.000 penumpang per tahun. Menurut Arif, LA dan New York memiliki pasar yang cukup potensial untuk menggenjot peningkatan jumlah penumpang Garuda Indonesia. Dari angka itu, sekarang 150.000 merupakan pangsa pasar dari LA.Namun, kebimbangan muncul lantaran pangsa pasar dari New York juga cukup besar."Semua penerbangan Amerika ke Indonesia setahun 400.000 penumpang. Per minggu berarti sekitar 3.000 penumpang. Ya masih oke lah (untuk Garuda)," kata Arif.Sedangkan untuk kota awal penerbangannya, Garuda Indonesia mulai mantap memilih opsi dari Narita, Jepang.Pemilihan Narita sudah mempertimbangkan berbagai hal. Menurut Arif, Garuda Indonesia mempertimbangkan perhitungan komersil dalam penerbangan ke AS.Bila dilakukan penerbangan langsung dari Jakarta, maka pesawat harus transit untuk mengisi bahan bakar."Kalau kita singgah ke satu tempat seperti ke Eropa saat ini, kargo dapat, penumpang dapat, tapi kalau hanya untuk isi bensin kita singgah dulu, harus ada pertimbangan komersialnya," ucap dia.Meski sudah merencanakan terbang lagi ke AS, Garuda Indonesia masih harus menunggu pengumuman kategori keselamatan penerbangan Indonesia oleh badan otoritas penerbangan sipil AS atau Federation Aviation Administration (FAA) awal Juli nanti.(helmi)