Sillo Maritim Targetkan Sukses Akuisisi 50,84 Persen Saham Suasa Benua Sukses

  • Oleh :

Kamis, 16/Jun/2016 23:20 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Perusahaan jasa sewa kapal, PT Sillo Maritime Perdana Tbk akan mengakuisisi 50,84 persen saham perusahaan jasa pelayaran migas, PT Suasa Benua Sukses, usai melepas 20 persen sahamnya ke publik.Perseroan optimistis akuisisi ini bakal mendongkrak 53 persen labanya pada tahun ini, dengan nominal yang dibidik sebesar 6,8 juta dolar AS.Emiten berkode SHIP ini resmi melantai di bursa saham pada hari ini, Kamis (16/6) usai meraup dana Rp70 miliar dari penawaran saham perdana (IPO). Sebanyak 500 saham dilepas ke publik dengan harga per sahamnya Rp140. Pada perdagangan perdananya, saham SHIP langsung naik 15,71 persen ke level Rp162 per saham lembar.Direktur Utama Sillo Maritime, Edi Yosfi mengatakan, sekitar 97 persen dana IPO akan digunakan untuk mengakuisisi 50,84 persen saham PT Suasa Benua Sukses, sedangkan sisanya untuk modal kerja.Hal ini sejalan dengan rencana perseroan dalam melakukan pengembangan usaha ke dalam industri produsen gas alam, ujarnya, Kamis (16/6). Direktur Keuangan Sillo Maritime, Herjati mengatakan, akuisisi Suasa Benua memiliki prospek yang bagus bagi perseroan. Pasalnya, Suasa Benua mengantongi kontrak sewa kapal dan kapal yang dimiliki bisa digunakan sebagai fasilitas fasilitas penyimpanan gas terapung (floating storage and offloading/FSO).Berdasarkan prospektus Sillo Maritime yang diperolehCNNIndonesia.com, Suasa Benua saat ini memiliki kontrak sewa liquefied petroleum gas (LPG) FSO jangka panjang hingga tahun 2020 dan kontrak sewa dua tugboat hingga tahun 2017.Selain itu, Suasa Benua juga dinilai memberikan ekstensifikasi usaha perseroan pada industri migas karena pada saat ini memiliki kontrak dengan pelanggan dari produsen gas bumi. Hal itu akan melengkapi sumber pendapatan Sillo Maritime yang saat ini masih berfokus pada produsen minyak bumi.Target kami, akhir bulan Juni akuisisi Suasa Benua bisa selesai. Jadi sudah bisa berkontribusi. Target kami, laba bersih bisa naik 53 persen setelah akuisisi selesai, ungkap Herjati.Dari sisi kinerja keuangan, sepanjang 2015 perseroan mencatatkan pendapatan US$15,6 juta, turun dari capaian tahun sebelumnya sebesar US$20,29 juta. Sementara laba bersih tahun lalu mencapai US$4,45 juta, turun dari US$5,9 juta pada tahun sebelumnya.Herjati menyatakan, penurunan kinerja tahun lalu disebabkan pemeliharaan (dry docking) kapal FSO. Proses dry docking kapal diperkirakan selesai pada triwulan ketiga tahun ini dan kembali on-hire untuk kontrak yang sudah dimenangkan perseroan di bulan November 2015, kata Herjati. (lia/sumber: cnnindonesia).

Tags :